Jejamo.com, Lampung Selatan- Masyarakat Bali yang bermukim di Lampung menggelar Melasti yang merupakan acara penyambutan Hari Raya Nyepi, Minggu, 6/3/2016 di Pantai Pasir Putih Lampung Selatan.
Ketua parisada Kota Bandar Lampung, Iputu Soeartha Adnyana menjelaskan Melasti merupakan acara penyucian diri ke laut atau memohon suci di air laut, sekaligus ucapan terima kasih pada alam yang sudah memberikan kehidupan.
Melasati akan dilanjutkan dengan acara tabur Kesanga, yaitu proses setelah Hari Raya Nyepi.”Kami akan melakukan tabur Kesanga di Tugu Adipura Bandar Lampung. Kemudian, langsung ada pawai ogoh-ogoh yang digelar sekitar pukul 10.00 – 14.00 wib, acara sudah ditutup,” ungkapnya.
Sementara di hari Rabu, 9/3/2016, atau hari H umat Hindu tidak melakukan apa-apa, tidak bersenang-senang, serta tidak menyalakan api.
“Pada Hari Nyepi, kami tidak akan melakukan kegiatan apapun dan tidak boleh ada yang menyalakan api di waktu hari H. Tidak menyalakan api, merupakan simbolik untuk mehilangkan hawa nafsu,” kata dia.
Pada Kamis 10/3/2016, warga yang merayakan Hari Nyepi sudah boleh membuka diri dan melakukan aktivitas seperti biasa lagi. “Pada tanggal 10, warga sudah bisa melakukan aktivitas lagi seperti sedia kala dan mereka juga sudah menjadi seutuhnya kembali setelah Hari Raya Nyepi,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com