Jejamo.com, Bandar Lampung – Persoalan sampah di pesisir pantai Bandar Lampung sulit diselesaikan. Pasalnya, timbunan sampah sejauh 20 meter ke tengah pantai sudah dipenuhi sampah.
Jika dibersihkan atau dikeruk, sampai empat kali pengambilan pun belum bisa bersih.
Salah satu solusi yang cukup sporadis adalah meneruskan konsep water front city.
Demikian dikemukakan dosen Fakultas MIPA Unila Diky Hidayat dalam diskusi soal sampah di Inspirasi Corner Jalan Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, yang diadakan KAMMI Bandar Lampung.
Diky mengatakan, dengan melihat kondisi sekarang, butuh bujet yang besar untuk menangani sampah di Bandar Lampung.
Diky mengaku pernah mengusulkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya agar konsep water front city bisa diaplikasikan di Bandar Lampung.
Diky mengatakan, persoalan sampah juga berujung pada kualitas air. Dan parahnya, air yang ada itu menjadi bahan baku untuk minum warga Bandar Lampung.
Pembicara lainnya, Direktur Eksekutif Mitra Bentala Mashabi menambahkan, persoalan sampah menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan.
Sebab, sudah terlalu kompleks. Peran mahasiswa dan LSM juga didorong makin aktif. [Andi Apriyadi]