Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Sandera Abu Sayyaf Warga Kanada Akhirnya Dipenggal

John Ridsdel
John Ridsdel (baju putih) yang sebelumnya disandera Abu Sayyaf akhirnya dipenggal. | dailymail.co.uk

Jejamo.com – Warga negara Kanada yang sempat diculik Kelompok Abu Sayyaf akhirnya tewas dipenggal oleh kelompok itu. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membenarkan kabar bahwa tas plastik berisi potongan kepala yang ditemukan di jalan pada Senin malam, 25 April 2016, waktu setempat, adalah John Ridsdel, warga negaranya asal Calgary.

Sebelumnya, potongan kepala Ridsdel, 68 tahun, ditemukan di jalanan di Pulau Samal, Filipina. Dia diculik bersama tiga wisatawan lain pada September 2015 oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di sebuah marina Pulau Samal, yang juga dikenal dengan sebutan Taman Islam.

Abu Sayyaf sebelumnya pernah mengancam membunuh satu dari tiga sandera korban penculikan jika tuntutan tebusan tidak dibayarkan pada Senin, pukul 15.00, waktu setempat.

Kelompok minoritas muslim Moro yang dimasukkan daftar gerakan teroris oleh Kanada dan negara-negara Barat lainnya ini, melakukan perlawanan bersenjata pada awal 1990-an di wilayah selatan negara berpenduduk mayoritas Katolik Roma tersebut.

Dalam sebuah siaran video yang diunggah secara online, Ridsdel dan rekannya sesama warga Kanada, Robert Hall; Marites Flor asal Filipina; dan Kjartan Sekkingstad dari Norwegia, tampak duduk dengan bertelanjang dada, sedangkan para penculik berdiri di belakangnya dan salah satunya mengejek Ridsdel dengan memegang belati diletakkan di lehernya.

Di video yang dirilis Abu Sayyaf itu terlihat jelas Ridsdel ketakutan, memohon kepada Trudeau, orang-orang Kanada, dan dunia agar melakukan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan penculik, kalau tidak, dia dan para sandera lain akan dibunuh.

“Kepada keluarga saya, Perdana Menteri Kanada, masyarakat Kanada, dan dunia, mohon lakukan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan mereka dalam waktu satu bulan atau mereka akan membunuh saya dan mereka akan mengeksekusi kami semua,” ujar Ridsdel di video itu.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini