Jejamo.com, Lampung Tengah – PT Santosa Agrindo (Santori), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) melakukan panen bawang merah di lokasi demplot di feedlot Santori di Kecamatan Anaktuha, Lampung Tengah, Kamis, 27/7/2017 . Panen bawang tersebut merupakan tahap pertama dari program pemberdayaan masyarakat dari Santori untuk mengembangkan bawang Anaktuha.
“Santori berhasil memanen sekitar 2,1 ton bawang merah dari luasan lahan sekitar 0,5 hektare. Nantinya bawang ini akan diolah untuk menjadi bawang bibit,” ujar Zamzam Qodaruddin, Head of Unit Santori Bekri.
Nantinya, kata Zamzam, bawang bibit akan digunakan untuk mengembangkan uji coba di lahan petani dan ditanam kembali di demplot.
Rencananya terdapat sekitar 20 orang petani yang akan menerima manfaat langsung dari program. Bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Santori telah memberikan pelatihan kepada calon petani mitra mengenai dasar teknik bertanam bawang.
“Sepanjang kegiatan panen ini kami juga melibatkan para calon petani mitra agar mereka juga mendapatkan pengalaman langsung,” jelas Zamzam.
Selain pelatihan dalam kelas, ujar dia, petani mitra juga akan mendapatkan pelatihan lapangan mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman, hingga nantinya pengolahan masa panen.
Program pengembangan sentra bawang di Anaktuha, selain bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama Kementerian Pertanian, juga merupakan bentuk komitmen santori terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi usaha.
“Program pengembangan bawang Anaktuha merupakan salah program unggulan Social Investment Japfa,” jelas R. Artsanti, Head of Social Investment Dept. Japfa.
Pendekatan social investment, ujar dia, mendorong agar program di masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan dan mandiri.
Artsanti menjelaskan, program pengembangan bawang Anaktuha dikembangkan dengan model pengembangan kelompok tani dan berdasarkan prinsip bantuan bibit bergulir. Sehingga nantinya penerima manfaat akan terus dapat berkembang setelah selesai satu putaran program.
“Pilihan Japfa untuk mengembangkan bawang di Anaktuha terutama karena harga jual bawang yang cenderung stabil sehingga nantinya dapat mendorong kesejahateraan petani di sekitar lokasi usaha,” kata Artsanti.
Lanjut Artsanti, pemilihan kegiatan di sektor pertanian disebabkan Santori memiliki produksi pupuk kandang dalam jumlah besar. Sehingga pupuk kandang tersebut dapat dimanfaatkan oleh petani sekitar. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pupuk kandang tersebut hanya diberikan untuk petani yang memiliki kebun.
“Kami berharap program ini berkesinambungan karena terintegrasi dengan kegiatan bisnis Santori di Anaktuha,” ujar Artsanti.
Upaya besar tersebut merupakan komitmen Grup Japfa untuk mewujudkan misinya “Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama”.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com