Jejamo.com, Kota Metro – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro merazia belasan pengamen di kawasan wisata kuliner Sumur Bandung, Kamis malam, 1/12/2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento Piedade mengatakan razia itu dilakukan karena ada laporan dari sejumlah warga yang merasa terganggu kenyamanannya saat berkunjung ke tempat kuliner malam tersebut.
“Banyak masyarakat terganggu. Orang baru saja duduk pesan makan, pengamen datang sambil tepuk-tepuk tangan minta uang. Setelah uang dikasih, mereka pergi begitu saja padahal belum selesai bernyanyi. Nah, dari awal pengunjung pesan makan sampai selesai makan, itu bisa 10 orang pengamen yang datang. Kalau dikasih semua, kan malah bisa lebih mahal dari harga makanan itu,” kata Jose saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat, 2/12/2022.
Berdasarkan informasi yang diterima Jejamo.com, diketahui operasi pengamen dan pengemis itu juga dilakukan di sejumlah titik lampu merah di Kota Metro. Dari operasi itu, Satpol PP berhasil mengamankan 12 pengamen usia remaja. Satu di antaranya merupakan seorang remaja perempuan asal Kota Bandar Lampung.
“Ada sekitar 12 anak pengamen yang terjaring razia, terdiri dari 11 orang laki-laki dan satu orang perempuan. Kebetulan juga yang perempuan ini berasal dari Bandar Lampung, sehingga kami amankan dulu mereka semua di Kantor Pol PP untuk dilakukan pembinaan,” jelasnya.
Jose menerangkan pembinaan yang dilakukan pihaknya berupa nasihat, pemberian sanksi, hingga perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Kami berikan mereka sanksi membersihkan got dan sanksi-sanksi ringan, juga mereka membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang kembali,” terangnya.
“Sementara mereka yang berasal dari luar Kota Metro, kami suruh mereka pulang malam ini juga. Itu dilakukan agar mereka tidak kembali mengamen atau melakukan aktivitas di sekitar lampu merah di Kota Metro,” pungkasnya.(*)[Anggi]
