Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Satu Keluarga di Warga Way Galih Tanjung Bintang Diduga Terlibat Jaringan ISIS

Paspor milik MLT | Andi/jejamo.com
Paspor milik MLT | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Selatan– Satu keluarga di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, diduga terlibat menjadi anggota Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS). Ketiganya merupakan satu keluarga yaitu bernisial MR (30) bersama istrinya MLT (25) dan adik dari MR bernisial MD (26).

Berdasarkan Informasi yang diterima Jejamo.com, indikasi keterlibatan satu keluarga asal Way Galih ke dalam organisasi ISIS karena satu dari keluarga mereka bernisial MLT sedang dalam penanganan di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa II Jakarta, karena dideportasi oleh Pemerintah Suriah ke Indonesia.

Sugito (54), Kepala Dusun, Way Galih menjelaskan, dirinya sempat mencurigai kedua orang kakak beradik bernisial MR dan MD. Ia sempat menyaksikan MR mengisi khutbah Jumat di masjid didaerah Way Galih yang mejelaskan tentang jaringan ISIS.

“MR sempat menunjukan video tentang anggota ISIS saat di medan perang, yang berisi video kekerasan,” terangnya kepada Jejamo.com, saat ditemui dikediamannya, Senin, 27/3/2017.

Sugito juga mengatakan, MR dan MD sejak tiga tahun terakhir ini, tidak pernah kembali ke rumah orangtuanya. Bahkan, informasi yang didapat MD sudah menikah dan mempunyai anak di Negara Suriah.Sementara itu, MLT istri dari MR juga ikut menyusul suami dan adik iparnya.

“MLT itu bukalah warga sini dia tinggal di Desa Suka Negara, Tanjung Bintang. Saya tidak mengetahui secara persis apabila MLT terlibat dalam jaringan ISIS, karena, MLT itu orangnya biasa-biasa saja dan orang juga sangat tertutup,” ujarnya.

“Saya baru tahu kalau benar MLT ini diduga terlibat jaringan ISIS. Karena, yang saya tahu yang terlibat itu suaminya dan adik iparnya. MLT setahu saya di salah satu guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) daerah Jati Mulyo,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Sugito, kedua kakak beradik bernisial MR dan MD, tinggal bersama kedua orangtuanya di Desa Way Galih.“Dalam beberapa tahun ini tampak ada perubahan. Bahkan, sejak tiga tahun terakhir sudah tidak terlihat di desa ini,” ujarnya.

Ia menuturkan, MR dan MLT sudah menikah dan mempunyai satu orang anak, saat anak tersebut ikut dengan mereka. Sementara itu, untuk MD belum menikah. Namun, dirinya mendengar informasi MD sudah menikah di Negara Suriah.

“Kalau untuk MR dan MLT dulu mereka berdua tinggal disini, rumahnya pas dibelakang orangtuanya MR. Namun, sekarang rumah mereka di kontrakan,” terangnya.

Dia menambahkan, kediamannya juga sering kali didatangi anggota Polda dan meminta keterangan dirinya terkait kakak beradik tersebut.”Ada beberapa anggota polisi yang sering ke sini. Tapi, itu sudah lama dan sekarang sudah ada tidak ada lagi,” tandasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

 

 

 

 

Populer Minggu Ini