Jejamo.com – Satu orang anggota teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso kembali menyerahkan diri. Anggota teroris yang menyerahkan diri itu berinisial I dan disebut menyerahkan diri pada Sabtu, 23/4/2016.
“Sabtu, setelah maghrib seseorang berinisial I menyerahkan diri kepada Polisi, ” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Rabu, 27/4/2016.
Boy mengatakan alasan mereka menyerah karena logistik di tempat persembunyian kelompok Santoso kian sulit. Kontur gunung yang terjal membuat para teroris akhirnya terdesak. “Logistik mereka juga kurang sebab kontur tempat mereka tinggal sulit karena di pegunungan,” ujar Boy.
Sebelumnya, hari Minggu kemarin, Satgas Operasi Tinombala menembak mati seorang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.
Penembakan itu berlangsung pada Minggu, 24 April 2016. “Terjadi baku tembak dan satu anggota Santoso tertembak mati,” ujar juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto, Senin, 25/4/2016.
Agus menjelaskan, kejadian ini berawal saat anggota Intelijen Polsek Poso Pesisir Selatan, Brigadir Ardi yang melihat lima orang tak dikenal melintas di Desa Patiunga Lorong Gereja. Ardi mengajak rekannya, Brigadir Warno, mengecek situasi dan membuntutinya.
Ketika ditanya hendak ke mana, bukannya menjawab, salah seorang dari mereka justru mengayunkan parang ke arah anggota. “Karena diserang, kami berusaha melumpuhkan yang bersangkutan,” ujarnya. Empat orang lainnya lolos saat hendak dibekuk. Kata Agus mereka lolos karena hari sudah gelap.(*)
Tempo.co