Jejamo.com, Bandar Lampung – Satu orang pasien dalam pengawasan meninggal dunia pada 9 Mei 2020 kemarin.
Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Lampung Reihana kepada jejamo.com dalam rekaman yang dikirim ke redaksi malam ini.
Reihana menceritakan kronologinya.
Laki-laki 67 tahun asal Bandar Lampung itu awalnya mengalami kecelakaan pada 22 April 2020. Ia mengalami patah tulang dan dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Bandar Lampung.
Pada 2 Mei 2020 ia mengalami batuk berdahak dan sesak napas. Ia diberikan bantuan oksigen.
Pada 6 Mei dipindah ke HCU dan hasil rontgen menunjukkan yang bersangkutan infeksi paru-paru.
Pada 7 Mei kondisinya memburuk dan dipindahkan ke ruang isolasi covid-19. Hasil raipid test pertamanya negatif.
Kemudian pada 9 Mei 2020 pagi dilakukan pengambilan tes usap tenggorokan atau swab pertama. Masih di hari yang sama di siang harinya, pasien meninggal dunia.
Reihana memberikan data terbaru covid-19 di Lampung.
Orang dalam pemantauan ada 3.406, dengan 2.907 selesai dipantau, 137 masih dipantau, dan 2 meninggal dalam status ODP.
Pasien dalam pengawasan 88 orang, dengan 62 hasilnya negatif, 12 masih isolasi, dan 14 meninggal dunia.
“Pasien dalam pengawasan yang meninggal, setelah hasil tes swab-nya terbit, kebanyakan bukan covid-19. Mereka rata-rata memiliki penyakit penyerta,” kata Reihana.
Kemudian untuk terkonfirmasi positif covid-19 berjumlah 66 orang, dengan 40 orang masih menjalani isolasi, 5 meninggal, dan 21 sembuh. [Sugiono]