Jejamo.com, Kalianda – Wakil Ketua III DPRD Lampung Selatan Roslina, akhirnya angkat bicara terkait banyaknya warga di kabupaten itu yang masih buta aksara.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, jumlah warga Lamsel yang buta aksara bukan angka yang wajar. Jadi sudah semestinya menjadi perhatian Pemkab Lamsel dalam mengatasinya.
Seperti diketahui, Disdik setempat melansir sebanyak 1.100 warga di kabupaten berjuluk Khagom Mufakat itu yang masih belum melek huruf.
“Terus terang saya baru tau soal angka buta aksara yang masih sebanyak itu. Kondisi ini sangat-sangat memprihatinkan,” sesal Roslina di ruang kerjanya, Rabu, 28/9/2016.
Bahkan menurut Roslina, masalah keterbatasan anggaran yang dilontarkan Disdik Lamsel dalam memberantas buta aksara sangat tidak rasional.
“Anggaran itu bukan alasan, kenapa hanya seragam saja yang di usulkan, makanya kita coret. Tapi kalo anggaran yang diusulkan itu untuk program pemberantasan buta aksara ini, kami gak bakal berani untuk mencoret nya. Malahan bakal kita dukung sampai tuntas,” tegas wanita berkerudung ini.
Dikatakannya, dalam waktu dekat ini DPRD Lamsel berjanji akan memanggil Dinas Pendidikan setempat untuk mengklarifikasi permasalahan itu.
“Apalagi kalau dari data jumlah warga yang buta aksara itu masih usia produktif,” ujarnya.(*)