Jejamo.com, Bandar Lampung – Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung Kombes Dicky Patrianegara mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara, terkait meninggalnya Bramanto (45), warga Jalan Tangkuban Parahu, Telukbetung, Bandar Lampung, saat melakukan cuci darah di Unit Hemodialisa, RS Bumi Waras.
“Kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap alat pencuci darah yang digunakan pasien yang meninggal tersebut apakah alat itu bermasalah,” ujarnya kepada jejamo.com, di RS Bumi Waras, Selasa malam, 18/10/2016.
Menurutnya, saat pasien melakukan cuci darah secara bersama ada lima pasien yang cuci darah. Namun, yang satu orang meninggal Dunia. “Kami baru terima laporan pasien meninggal saat terjadi mati lampu dan kami juga mau lihat bagaimana kesiapan pihak rumah sakit atau yang menangani pasien tersebut,” jelasnya.
Sementara Itu, untuk mengetahui apakah mesin jenset RS Bumi Waras bermasalah pihaknya akan memanggil ahlinya dan akan menanyakan penyebab Jenset tersebut, selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
“Sekarang ini kami masih mengumpulkan nama-nama saksi terkait adanya kejadian itu, jadi kami tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut, besok kalau ada pemeriksaan lebih lanjut kami kabarkan kembali,” pungkasnya.
Pantauan jejamo.com, petugas Dirkrimsus Polda Lampung juga memasang garis polisi para kamar tempat pasien Bramanto dirawat, sebelum menjalani cuci darah.
Sebelumnya, Sebelumnya, Bramanto (45), warga Jalan Tangkuban Perahu, Kupangraya, Kecamatan Telukbetung, tewas saat menjalani cuci darah di Rumah Sakit (RS) Bumi Waras, Bandar Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com