Jejamo.com, Bandar Lampung – Sejumlah pimpinan IAIN Raden Intan Lampung, mendatangi Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung, untuk menjenguk A Hadi Baladi Umma alias Pupung, mahasiswa IAIN Fakultas Syariah, yang menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oknum Anggota Polisi dan Satpam kampus, saat aksi demo beberapa waktu lalu.
Akibat penganiayaan tersebut, Pupung mengalami sejumlah luka di bagian dada, punggung dan patah kaki. Ia sekarang sedang dirawat di kamar Khaja Nomor 25 dan telah usai menjalani operasi di bagian kakinya.
Dekan Fakultas Syariah Dr Alamsyah mengatakan, kedatangan sejumlah dekan untuk melakukan silatuhrahmi dengan Pupung serta keluarganya dan beberapa rekannya yang berada di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.
“Kami datang kemari ingin melihat kondisi Pupung, dia ini murid kami dan juga anak kami. Jadi, kedatangan kami ini ingin melihat keadaan dia sekarang, kami datang ke sini sebagai orangtuanya,” ujar Alamsyah kepada jejamo.com, saat ditemui di RS Urip Sumoharjo, Senin, 23/5/2016.
Menurut Alamsyah, kedatangannya tersebut sudah yang kedua kali, hal itu atas instruksi Rektor agar tetap memperhatikan kondisi para mahasiswa yang mengalami cedera akibat unjuk rasa beberapa waktu lalu.
“Mereka ini masih mahasiswa IAIN dan kami memberikan bentuk perhatian sekaligus sebagai penyadaran kepada anak-anak. Karena, itu kami mengunjungi Pupung ini,” kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya akan menanggung semua biaya pengobatan kepada mahasiswa yang menjalani pengobatan akibat penganiayaan aparat dalam demo beberapa waktu lalu dan sejumlah mahasiswa yang sempat dirawat akibat mogok makan.
“Di dalam lembaga kami sudah mempunyai tradisi seperti ini, seperti yang beberapa hari lalu yang aksi mogok makan itu kan sudah kami tanggung biaya rumah sakitnya,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com