Jejamo.com, Lampung Utara – Sekretaris Daerah Lampura Samsir hadiri Pengajian Akbar sekaligus Pelantikan Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Desa Mulangmaya, Kecamatan Kotabumi Selatan. Selasa, 26/4/2016.
Dalam sambutannya Samsir yang mewakili Bupati Agung Ilmu Mangkunegara mengatakan, BKMT yang sudah berdiri pada tahun 1981 sudah banyak berkontribusi dalam membangun umat Islam di Indonesia.
Sebagai salah satu organisasi keislaman dengan jumlah jamaah yang besar, BKMT sudah mampu menanamkan akhlak yang mulia dalam pembangunan mental keagamaan. Majelis taklim merupakan tempat pengajian atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel, dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. “Serta tidak terikat oleh waktu, karena dapat diselenggarakan pada pagi, siang, sore, atau malam hari,” ujarnya saat memberi sambutan, Selasa, 26/4/2016.
“Selain itu majelis taklim juga bersifat terbuka, usia berapa pun, profesi apa pun, suku apa pun, dapat bergabung di dalamnya. Banyak yang sudah dilakukan BKMT dalam mengkaji syariat Islam sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur sesuai tuntunan agama Islam,” ujarnya.
Untuk itu, menurut Samsir Pemkab Lampura mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada BKMT yang sudah berperan aktif dalam pembangunan akhlak spiritual.
Samsir juga mengatakan, Pemkab Lampura sudah banyak melakukan pembangunan di bidang keagamaan diantaranya umroh gratis. Pada tahun 2015 Pemkab Lampura sudah memberangkatkan sebanyak 20 orang dan pada 2016 meningkat menjadi 50 Orang.
Kemudian. Perjalanan Rohani tahun 2015 Pemkab Lampura memberangkatkan 10 orang dan tahun 2016 ini meningkat menjadi 20 orang. Pemkab juga telah menaikan Insentif untuk guru ngaji, di tahun 2015 insentif diberikan kepada dua orang perdesa dan 2016 meningkat menjadi empat orang per desa.
“Selain itu PAD kita meningkat 300 persen. Kemudian meningkatkan pelayanan gratis di bidang kesehatan dan pendidikan, yang diikuti dengan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, serta peningkatan kinerja aparatur pemerinta,” tuturnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Lia, wartawan jejamo.com