Jejamo.com, Tanggamus – Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis, Rabu pagi (10/7/19) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kotaagung.
Sidak ini dilakukan Sekda untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang ada sejak dirinya melakukan sidak beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut Sekda kembali menanyakan kepada sejumlah pedagang, terkait beberapa hal. Salah satunya retribusi yang harus dibayar setiap harinya oleh pedagang.
Selain itu Sekda juga menyoroti masih adanya penumpukan sampah, yang sampai menutupi siring (got) di pasar tersebut, serta masih adanya perilaku warga yang membuang sampah di aliran siring di Pasar Kotaagung.
“Ini belum terjadi perubahan signifikan dari hasil sidak yang pertama. Saya akan mengevaluasi aparatur kinerja kita yang berwenang terhadap masalah kebersihan pasar. Saya minta kepada jajaran aparatur yang bertugas di Pasar Kotaagung untuk memberikan contoh yang baik, serta meningkatkan upaya kontrol atas kondisi yang terjadi saat ini,” kata Sekda.
Usai melakukan sidak di Pasar Kotaagung, Sekdakab melakukan kunjungan ke Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora).
Ditempat ini Sekdakab mengatakan, bahwa kehadirannya di Dinas tersebut adalah mewakili Bupati Tanggamus untuk menyampaikan terkait peningkatan kinerja.
“Kabupaten Tanggamus memiliki Program 55 Aksi Asik, selain itu ada pula Sapta Prapta dan Wisata RATU (Ramah, Aman, Teristimewa dan Unggul), kesemuanya harus kita jalankan dengan baik,” kata Sekda.
Dirinya juga menekankan agar jajaran Disparbudpora mulai membudayakan perilaku bersih, dan menularkannya kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pengelola objek wisata di Tanggamus.
“Sejalan itu adalah awal dari kita mulai bekerja membuktikan program yang disampaikan pada saat proses politik sebelumnya, dan harus terwujud dan diterima manfaatnya oleh masyarakat. Kita semua diberikan kepercayaan oleh masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya
Sekda menekankan, bahwa semua program tersebut tidak mudah terlaksana apabila pola pikir jajarannya tidak diubah dari sebelum-sebelumnya.
“Perubahan itu layaknya kendaraan, bila kita tidak dapat mengikuti percepatan pembangunan dengan mengubah pola pikir, kita juga tidak menjadi lebih cepat, sehingga sulit untuk merealisasikan semua program-program tersebut,” jelasnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Pemkab akan selalu melakukan evaluasi terhadap seluruh kinerja jajaran.
“Di Disparbudpora Tanggamus terdapat 83 pegawai, semua akan dievaluasi sesuai dengan tupoksinya, dan harus ada laporan yang disampaikan pada apel maupun kegiatan evaluasi lainnya. Selain itu tingkatkan kedisiplinan, agar kinerja yang telah terprogram dapat berjalan dengan baik. Tanamkan keikhlasan dan niat baik dalam bekerja, tingkatkan kreativitas agar mendapatkan hasil yang baik, karena semua akan di evaluasi. Berikan pelayanan terbaik pada masyarakat, supaya semua program yang telah di targetkan dapat terlaksana dengan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut Sekda berharap, agar jajaran Disparbudpora tidak bekerja seperti apa adanya, tetapi selalu meningkatkan inovasi untuk kemajuan Kabupaten Tanggamus, tanpa meninggalkan atau menghilangkan kearifan lokal yang ada di dalamnya.
“Seni budaya dan adat istiadat harus dilestarikan, sebagai bentuk kearifan lokal kita. Dari kuliner, rumah adat, dan lain-lain harus dilestarikan dan dipromosikan untuk meningkatkan pariwisata kita,” imbuhnya.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Sekdakab, Kepala Dinas Retno Noviana Damayanti mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Sekda terhadap Dinas yang dipimpinnya.
“Saya berkomitmen untuk menjaga kedisiplinan pegawai, dan menerapkan semua arahan Sekda kepada seluruh jajaran kami di Dinas Parbudpora ini,” tandasnya. Demikian rilis Diskominfo Tanggamus. []