Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulangbawang Barat Herwan Syahri mengungkapkan daerahnya mengalami kekurangan guru hingga 2.000 orang pada setiap jenjang pendidikan. Namun pihaknya mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran kewenangan penambahan guru bukan ada di tangan Pemda Tubaba.
“Diperkirakan kekurangan guru mencapai 2.000 orang. Namun setelah tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) diambil alih provinsi, maka kekurangan guru yang menjadi kewenangan kabupaten berkisar 1.500 orang, untuk tingkat SD dan SMP,” ujar Herwan di ruang kerjanya, Kamis, 8/12/2016.
Ia menjelaskan, pihak Pemda saat ini hanya bisa menunggu usulan penambahan guru yang sudah dikirim. “Mengenai hal ini kita hanya bisa menunggu. Karena hingga saat ini belum ada pengangkatan guru untuk menjadi PNS. Belum ada juga penempatan tenaga guru dari luar daerah untuk di kabupaten ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat menjelaskan, adanya kesan peumpukan guru PNS pada suatu sekolah dan kekurangan guru di sekolah lain. Sementara untuk mengatasinya menurutnya sangat sulit.
“Untuk melakukan pemerataan akan banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Kecuali kalau suatu sekolah mengalami kelebihan tenaga guru. Iitupun akan berkaitan dengan sertifikasi guru, jadi agak sulit untuk melakukan pemerataan,” katanya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com