Selasa, Desember 17, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Sekolah Islam Terpadu di Lampung Mahal, Pendidikan Agama Anak Wajib Orangtua

Psikolog dan dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari dan keluarga. | Ist
Psikolog dan dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari dan keluarga. | Ist

Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekolah berbasis Islam terpadu di Lampung terbilang mahal. Hal ini disadari sepenuhnya oleh orangtua yang menyekolahkan anak mereka di sana.

Meski berbasis Islam, tugas menanamkan nilai-nilai agama tetap kewajiban orangtua. Jika keuangan tidak memadai, orangtua tetap bisa mengajarkan nilai Islam kepada anak di  keluarga.

Demikian disampaikan psikolog yang juga dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari kepada jejamo.com via percakapan Facebook, Senin, 2/5/2016.

“Fenomena sekolah Islam yang mahal mungkin terkait dengan jam belajar yang lebih panjang. Kurikulum Islam disematkan dalam pembelajaran. Namun, orangtua wajib mengajarkan nilai-nilai agama di rumah setelah anak pulang. Justru dengan memberikan contoh di rumah dan membiasakan berperilaku islami secara konsisten, anak lebih mudah terinternalisasi,” ujar alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu.

Shinta menuturkan, orangtua tetap berpikir positif dan tidak menjadikan keuangan sebagai alasan tidak bisa mendidik anak secara positif. Sebab, kata dia, yang terpenting adalah kesediaan dan kesiapan orangtua menciptakan suasana positif di rumah.

“Termasuk mendidik anak dari segi akademis dan nonakademis. Sadari bahwa pendidikan utama  tetap berada dalam tanggung jawab orangtua. Pihak sekolah hanya membantu,” urainya.

Menurut Shinta, banyak orang sukses yang dulunya berasal dari keluarga kurang mampu dan latar belakang tidak berpendidikan.

“Tapi, karena mereka memiliki daya juang dan dukungan dari keluarga, muncul motivasi untuk berprestasi dan harapan untuk berhasil di masa depan,” pungkasnya.

Ketua Umum MUI Bandar Lampung Suryani M Nur menambahkan, wajar jika sekolah berbasis Islam cukup mahal. Pasalnya, kata dia, sekolah ini adalah swasta dan semua beban operasional dibebankan kepada wali murid atau orangtua siswa.

Suryani mengatakan, permintaan dan penawaran dalam konteks sekolah Islam terpadu membuat biaya pendidikan mahal.

“Kuota penerimaan terbatas, tapi peminat banyak. Apalagi yang murni berorientasi bisnis. Maka itu, biayanya pun menjadi mahal,” pungkasnya.

Hari ini, 2 Mei 2016, segenap bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tanggal Hardiknas sendiri diambil dari tanggal lahir pahlawan Indonesia, tokoh pendidikan, dan pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara.(*)

Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini