Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Daarul Ilmi di bilangan Perumahan Bukit Kemiling Permah (BKP) punya program yang tak lazim buat siswa kelas III atau kelas IX-nya. Jika banyak sekolah memprogramkan study tour atau darmawisata, beda dengan sekolah yang dipimpin Andi Prasetiyo ini.
Siswa kelas IX-nya selama sepekan, sejak 5 Oktober sampai 11 Oktober akan berada di Desa Sumberejo, Kecvamatan Pagelaran, Pringsewu. Ngapain?
Para siswa melaksanakan program wajib Siswa Mengabdi. Sebanyak 79 siswa akan menyatu dengan warga sekitar dan dipandu 6 guru setempat.
Andi Prasetiyo kepada jejamo.com, Minggu, 9/10/2016, mengatakan, program ini memang tak populis dan tak lazim. Namun, ia yakin, program ini bisa membentuk mental siswanya menjadi lebih baik.
“Mereka mesti belajar di desa, mengabdi di sana, berkontribusi di sana. Mari bangun negeri ini dari desa,” ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini.
Pada 5 Oktober 2016 lalu, semua siswa sudah dilepas. Para orangtua juga hadir dan mendengar secara detail penjelasan mengenai Siswa Mengabdi ini.
Siswa dibuatkan kaus khusus berwarna hijau dengan lengan warna cokelat serta bergambar tangan yang saling berjabatan.
“Hijau melambangkan kemamuran desa yang nantinya menjadi tempat para penggalang (cokelat) belajar serta jabatan tangan mengingatkan akan persaudaraan seperti yang terjadi pada masa Rasulullah SAW yang hijrah ke kota Madinah, mempersaudarakan Anshar dan Muhajirin, apalagi ini momennya tahun baru Islam,” urainya.
Adapun program yang sudah disusun adalah:
Program Orangtua Asuh (Home Stay)
Pelayanan Kesehatan Gratis
Santunan Anak Yatim/Piatu
Pendampingan Belajar bagi Siswa SD dan TK
Pendampingan Belajar Baca Alquran di TPA Masjid
Pendampingan Adik Asuh
Semarak Lomba Tahun Baru Islam (Muharram)
Lomba Azan
Lomba hafalan surat pendek
Lomba hafalan doa harian
Lomba Cepat Tepat (LCT)
Lomba mewarnai
Lomba Puisi Islami
Lomba Tarik Tambang
Lomba Futsal
Lomba Gobak Sodor Putra dan Putri
“Puncak Siswa Mengabdi adalah pelayanan kesehatan gratis bagi warga dan santunan anak yatim hari ini. Dua dokter yaitu dr. Suherman (Kepala Puskesmas Campang) dan dr. Endang Rosanti (Kepala Puskesmas Kemiling) dilibatkan. Lima tenaga medis dengan satu analis kesehatan juga turun,” ujarnya.
Kata Andi, antusiasme warga sangat tinggi. Tercatat 86 pasien yang memeriksakan diri. Para warga diperiksa tensi, gula darah, dan asam urat.
“Sedangkan kegiatan santunan terkumpul Rp12,1 juta yang bersumber dari orangtua kelas IX. Santunan berupa uang dan paket sembako diberikan kepada anak yatim yang tinggal di desa tersebut,” ujar mantan pengurus Forum Kerja Sama Alumni Rohis (FKAR) Bandar Lampung itu.
Andi menuturkan, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana yang tepat untuk penempaan siswa. Apalagi warga Desa Sumberejo cukup kental dengan nilai-nilai agama.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com