
Jejamo.com, Kota Metro – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Hery Winarno mengatakan sebanyak 305 hektare lahan persawahan di Kota Metro melakukan tanam gadu nekat. Hal tersebut dikatakan Hery pada acara Tanam Perdana Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang diadakan BMKG Stasiun Klimotologi Pesawaran di area persawahan Hadimulyo Timur Metro Pusat, Senin, 10/8/2020.
Sekolah Lapang Iklim merupakan kegiatan Provinsi Lampung melalui BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran. SLI sendiri menjadi tempat praktik pembelajaran mahasiswa di bidang pertanian dan akan disosialisasikan kepada petani di tiap kelompok tani di Kota Metro.
“SLI ini adalah salah satu program kegiatan Provinsi Lampung yang bekerja sama dengan BMKG guna memprediksi cuaca dan iklim, untuk mengetahui waktu yang cocok untuk bercocok tanam. Dalam SLI ini terdapat mahasiswa di bidang pertanian dan masyarakat kelompok tani, yang kota Metro mengirimkan peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari lima penyuluhan pertanian dan 25 kelompok tani,” terang Hery Winarno
Kegiatan tersebut juga sebagai wadah pengetahuan para petani untuk mengetahui cara menangani hama tikus yang saat ini mulai menyerang para petani padi.
“Kita ketahui bersama bahwa iklim itu tidak bisa kita lawan. Namun, kita bisa menyesuaikan untuk mengatur masa tanam, musuh berat ketahanan pangan adalah iklim yang tidak bisa diprediksi,” imbuh Hery.
Menurutnya lahan persawahan di Kota Metro yang dialiri air dan siap tanam atau musim gadu ada sekitar 1.325 hektare. “Lahan bebas ada 305 hektare serta tambahan laporan dari Kelurahan Margodadi dan Mulyosari ada 100 hektare yang tidak dialiri air. Namum tetap nekat menanam padi, disebabkan kondisi tanah yang basah meski tidak dialiri air. Jadi total yang tanam padi MT II atau gadu ini 1.750 hektare,” paparnya.
Hery menjelaskan saat ini para petani sudah mulai melakukan penanaman dan kemungkinan pertengahan Agustus selesai. DKP3 Kota Metro menargetkan produktivitas padi pada MT II atau gadu ini sebanyak 5,8 ton per hektare.
“Jadi kalau tercapai target itu secara statistik Kota Metro masih surplus beras,” pungkasnya.(*)