Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekolah umum di Lampung didorong menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Selama ini, kebanyakan anak penyandang disabilitas hanya menerima pendidikan di sekolah anak berkebutuhan khusus.
Pekerja sosial di Bandar Lampung Nita Susanti mengatakan, perhatian pemerintah daerah terhadap anak-anak ini minim.
“Seharusnya di setiap sekolah umum disediakan guru khusus untuk anak-anak penyandang disabilitas ini. Anak-anak ini sebetulnya bukan berkebutuhan khusus. Mereka adalah anak yang diberi keistimewaan oleh Allah Swt,” kata dia kepada jejamo.com via BlackBerry Messenger, Senin, 2/5/2016.
Terkait dengan lembaga swadaya masyarakat, kata Nita, bergantung pada besarnya dana yang dikelola. Selama ini, kata dia, yang bisa dilakukan dalam batas tertentu saja karena keterbatasan biaya.
“Misalnya saya, hanya sanggup membina dan menemani 10 anak berkebutuhan khusus. Padahal jumlah mereka cukup banyak dan minim pekerja sosial yang bergerak di bidang itu,” kata dia.
Ditambah lagi, ujar alumnus Perguruan Tinggi Teknokrat ini, anak-anak itu mesti diberikan nutrisi tambahan dan pendekatan khusus, misalnya pengenalan huruf dan angka.
“Apalagi dampingan kami selama ini mereka yang marginal, bisa dibilang miskin. Orangtua juga terbebani dengan biaya transportasi anak-anak ke sekolah. Kompleks sih persoalannya,’ ujarnya.
Nita berharap, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini bisa menjadi pemicu semakin pedulinya semua pihak kepada pendidikan anak berkebutuhan khusus.
“Kalau selama ini, dana yang diberikan pemerintah sebatas pembuatan akta dan nutrisi tambahan. Selebihnya dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat dan orang-orang yang peduli,” pungkasnya.
Hari ini, 2 Mei 2016, segenap masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tanggal 2 Mei sendiri adalah tanggal lahirnya pahlawan nasional, tokoh pendidikan, dan pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com