Jejamo.com, Lampung Tengah– Warga Kecamatan Seputihmataram Kabupaten Lampung Tengah mengeluhkan mampetnya drainase yang ada di sekitaran perempatan tugu pelopor Kampung Kurniamataram. Hal ini mengakibatkan ruas jalan tersebut sering banjir saat hujan.
Kondisi ini sudah bertahun-tahun terjadi dan tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Tidak sedikit pengguna jalan yang masuk kedalam drainase saat melintas.
Dany (29) salah satu warga Kecamatan Seputihmataram mengatakan bahwa, setiap turun hujan aliran air pada drainase dilingkungan sekitar tidak dapat mengalir dengan lancar, sehingga air meluap sampai ke jalan raya.
”Tiap turun hujan disini airnya naik (banjir) sampai se-lutut orang dewasa. Kondisi ini sudah sangat menganggu aktifitas warga. Tidak sedikit pengendara roda dua yang melintas, mesin kendaraannya terendam air,” ujarnya kepada jejamo.com, Senin, 09/01/2017.
Ia menambahkan, tak hanya mesin kendaraan warga sekitar saja yang terendam, akan tetapi juga ada pengendara yang tersungkur ke drainase lantaran tidak mengetahui batas jalan dengan drainase. Pihaknya meminta kepada camat yang baru di lantik untuk dapat melakukan gotong royong bersama warga setempat agar kondisi ini bisa lebih baik.
“Sampai ada yang masuk kedalam paretan juga. Ini sudah sangat membahayakan. Saya dengar Pak Camat Seputihmataram ini baru. Saya meminta supaya pak camat yang baru bisa mengkordinir warga untuk dapat membongkar drainase yang mampet itu. Karena warga sekitar nampaknaya tidak peduli dengan lingkungan mereka,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi selama dua tahun terakhir ini, dan tidak pernah ada perhatian sedikitpun dari jajaran Forkopimcam yang ada di Kecamatan setempat, dengan adanya roling camat, diharapkan camat yang baru dilantik untuk dapat mengatasi permasalahan yang sepele namun berdampak negatif besar bagi masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Sodri (25) salah satu pengendara yang kerap melintas di lokasi setempat mengatakan bahwa setiap turun hujan sudah dapat di pastikan disekitar tugu pelopor yang ada di Kampung Kurniamataram ini kebanjiran lantaran drainasenya mampet.
”Setiap turun hujan disini pasti kebanjiran mas, apa lagi kalau hujanya deras, air yang meluap pasti masuk kerumah warga dan toko yang ada disekitar ini. Belom lama ini ada pengendara yang masuk kedalam parit, karena tidak tahu batas parit pasar dengan jalan raya,” kata Sodri.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com