Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Selalu Mengantuk Sepanjang Hari? Hati-hati Gejala Hipersomnia

Ilustrasi. | Ist.
Ilustrasi. | Ist.

Jejamo.com, Kesehatan – Pernahkah Anda merasa selalu ngantuk meski sudah tidur cukup di malam hari? Dan kondisi ini terjadi bukan cuma satu atau dua kali, tapi hampir setiap hari, mungkin Anda mengalami hipersomnia.

Hipersomnia adalah kantuk berlebihan, terlihat dari tidur malam yang berkepanjangan, sulit untuk mempertahankan keadaan terjaga pada siang hari, atau episode tidur yang tidak diinginkan pada siang hari. Menurut World Sleep Foundation, ada tiga tipe hipersomnia yaitu hipersomnia berulang, idiopatik dan post –trauma.

Hipersomnia berulang memiliki gejala terjadi kantuk hebat berulang tanpa kenal waktu. Penderitanya bisa tidur 16-20 jam sehari. Hipersomnia idiopotik adalah gangguan neurologis, di mana penderitanya tidur malam dalam jangka waktu lama tetapi tidak menyegarkan.

Sehingga, siang hari tetap mengantuk, meski sudah tidur siang dalam waktu lama, penderita tetap merasa kurang tidur. Hipersomnia post-trauma, terjadi pada orang yang mengalami cidera otak atau syaraf di kepala. Biasanya, hipersomnia jenis ke-3 sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan atau ketika cideranya sembuh.

Kenali pemicunya
Kurang tidur dalam jangka waktu lama disinyalir jadi salah satu penyebab hipersomnia. Misalnya, kebiasaan begadang yang pada satu titik akan membuat tubuh dan otak kelelahan menuntut tidur yang sangat panjang dalam jangka waktu yang lama juga. Dilansir kompas.com, pemicu lainnya adalah:

•    Faktor lingkungan terdekat, seperti pasangan yang tidurnya mengorok dan kehadiran bayi baru yang minta disusui setiap tiga jam sekali waktu ditengah malam.
•    Shift kerja berubah-ubah. Jam biologis yang tidak tetep, akan mengacaukan ritme waktu tidur.
•    Kondisi mental yang tidak sehat seperti cemas berlebih, depresi, kekecewaan yang mendalam.
•    Penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, kafein, pemakaian pil tidur dan antihistamin.
•    Kondisi medis seperti hipertiroid, asma dan rasa nyeri kronis.
•    Jetlag atau perubahan zona waktu terlalu jauh jaraknya.
•    Gangguan tidur yang tidak segera ditangani seperti sleep apnea (gangguan tidur karena napas), insomnia dan narkolepsi.

Yang harus dilakukan
Cara mengatasi hipersomnia adalah dengan menghindari pemicunya. Diperlukan kemauan untuk mengubah gaya hidup seperti:

•    Tidak mengkonsumsi alkohol, kafein dan bahan-bahan lain yang dapat membuat jadwal tidur terganggu.
•    Atur jadwal tidur dan bangun pagi di waktu yang sama setiap hari.
•    Rutin berolahraga 20-30 menit setiap hari atau minimal tiga kali seminggu.
•    Tenangkan diri dan rileks sebelum tidur. Jika doa dan pasrah kepada Yang Kuasa dirasa membantu, lakukanlah.
•    Jangan merokok karena sama seperti kafein, nikotin juga bisa menunda waktu tidur Anda.
•    Mandi dengan air hangat dapat membantu tubuh untuk rileks.
•    Ciptakan suasana kamar yang nyaman.

Jika semua upaya di atas telah dilakukan, tapi tidak banyak membantu, segera temui dokter atau psikiater. Biasanya, dokter akan meresepkan obat antidepresi dan monoamine oxidase inhibitor. (*)

Populer Minggu Ini