Jejamo.com, Kota Metro – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Tondi Muammar Gaddafi Nasution menyoroti proses seleksi terbuka jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) yang kosong, setelah pejabat sebelumnya Erla Andrianti mundur pada Desember 2022 lalu.
Tondi meminta posisi itu diisi orang yang berkompeten, yang memiliki kemampuan manajerial fasilitas kesehatan dan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Ya itulah. Kalau saya, saya lebih prefer bagaimana Metro ini meningkatkan pelayanan kesehatannya supaya bisa maju kembali. Kalau terkait dengan Kepala Dinkes, cari yang mumpunilah, cari yang pengalaman, ya kan? Carilah yang pengalaman, sehingga bisa memanajerial puskesmas-puskesmas maupun Dinas Kesehatan yang ada di Metro,” ujar Tondi, Jumat, 17/2/2023.
Ia juga menyinggung potensi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani yang dinilai bisa dimanfaatkan dan dikembangkan lebih jauh. Nantinya, lanjut dia, orang kompeten di bidang kesehatan yang dimaksud, diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada.
“Karena mestinya Metro ini menjadi satu wilayah kota kesehatan. Karena kita sekarang sudah punya Rumah Sakit Ahmad Yani yang sudah menjadi rumah sakit rujukan, atau bahkan rumah sakit pendidikan kan? Nah, itu jadi bisa dimanfaatkan,” timpalnya.
Kendati demikian, politikus Partai Golkar itu berharap siapa pun yang nantinya terpilih mengisi jabatan Kepala Dinkes Metro adalah yang terbaik.
“Ya saya sih enggak tahu siapa calon-calonnya. Tapi ya mudah-mudahan yang terbaik yang jadi Kepala Dinkes. Saya rasa itulah,” tandasnya.
Saat ini Pemkot Metro sedang melakukan tahapan seleksi terbuka jabatan Kepala Dinkes. Sejauh ini, peserta pendaftaran telah tercatat sebanyak 3 orang.
Sesuai aturan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dapat diisi ASN yang telah memenuhi syarat. Selanjutnya, peserta yang lolos seleksi, telah melengkapi persyaratan administrasi dan berkas, bakal mengikuti sejumlah rangkaian tes yang digelar panitia seleksi.(*)[Anggi]