Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Seminar Hari Kartini PKS Lampung: Rumah Keluarga Indonesia Diharapkan Minimalkan Angka Perceraian

Seminar Hari Kartini DPW PKS Lampung. | Sugiono/Jejamo.com
Seminar Hari Kartini DPW PKS Lampung. | Sugiono/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Setiap tahun angka perceraian menunjukkan peningkatan. Hal itu menjadi sinyal tersendiri untuk menguatkan pranata keluarga.

Kiprah ibu dalam rumah tangga didorong lebih aktif agar persoalan di rumah tangga bisa diminimalkan. Termasuk bisa menangkal tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan keluarga DPW PKS Lampung Trisakti Wijayana saat membuka Seminar Hari Kartini di GSG PKS Lampung, Minggu, 23/4/2017.

Trisakti menambahkan, keluarga dituntut meningkatkan kualitas perempuan dan anak. Selain itu, senantiasa melakukan perbuatan yang baik meski kecil.

Peningkatan kualitas perempuan, kata dia, diperlukan untuk menambah wawasan yang diharapkan menangkal dan mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut dia, PKS juga membuat program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) untuk mempersiapkan jenjang rumah tangga sejak dini, kemudian mengikuti kegiatan harmonisasi suami istri, mengikuti pendidikan anak, menyediakan pos ekonomi keluarga, mengikuti konseling keluarga, dan pendidikan politik perempuan dan lansia.

“Melalui RKI, kita bisa bergandengan dengan ibu-ibu semua sekaligus sebagai wadah memperbaiki kualitas kita sebagai perempuan,” ungkapnya.

Adapun pembicara dalam seminar adalah Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Pusat Dwi Septiawati dan dosen UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Hj. Nirva Diana M.Ag. Seminar mengusung tema “Sukses Peran Perempuan dan Keluarga”.

Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengatakan, PKS memberikan penghormatan kepada perempuan  Lampung. Seminar ini diharapkan bisa bermanfaat.

“Perempuan mesti berkiprah dan menjadi basis untuk menghadirkan putra dan putri terbaik bangsa dari keluarga yang baik. Juga turut berkontribusi dalam pembangunan peradaban di Indonesia. Kami berharap para ibu semakin profesional sesuai dengan bidangnya,” katanya.(*)

Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini