Jejamo.com, Bandar Lampung – Setiap muslim berkewajiban untuk mendapatkan pendapatan yang halal sesuai syariah. Ini akan menutup kemungkinan umat islam masuk dalam jebakan riba.
“Saya juga ingin kaum muslimin mengelola usaha dari sumber yang halal serta ditunaikan zakat infaknya ke fakir miskin. Sehingga dengan ritme seperti itu terhindar dari transaksi yang dilarang,” ujar narasumber Oji Sahroni dalam seminar soal riba yang digelar IZI Lampung di Masjid Ad Du’a Way Halim, Bandar Lampung, Minggu, (19/5/2019).
Menurutnya, usaha yang tidak riba yakni usaha yang tidak melakukan simpan pinjam atau utang piutang berbunga atau kredit berbunga.
“Sedangkan yang riba, orang yang meminjamkan uang dibayar dengan uang melebihi pinjaman yang dipersyaratankan seperti memberi hadiah itu namanya riba,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, kegiatan kajian Ramadan bertajuk”Riba, Ngeriii Bangeet” yang digelar Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung di Masjid Ad-Du’a, Way Halim, Bandar Lampung, Minggu, (19/5/2019), dihadiri ratusan peserta. [Andi Apriyadi]
