Jejamo.com, Bandar Lampung – “Jangan hanya mencaci mereka yang mengalami disorientasi seksual, tapi dampingi jika bisa!” Itulah salah satu moto Yayasan Peduli Sahabat yang didirikan pada tahun 2014 oleh Agung Sugiarto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Kak Sinyo Egie.
Menurut mantan dosen salah satu universitas di Jawa ini, disorientasi seksual merupakan sebentuk ujian yang bisa ditangani jika ada kemauan untuk kembali kepada fitrah sesuai dengan gendernya.
Hal ini menguatkan pendapat Kak Sinyo dalam Seminar Parenting Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak yang diselenggarakanpada 2 April 2016 lalu di Hotel Emersia, Bandar Lampung.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Lampung, Fery Triatmojo, yang menjadi ketua panitia dalam kegiatan itu mengatakan, seminar yang dihadiri 300 undangan ini mendapat antusiasme yang luar biasa.
Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang terungkap, baik di acara seminar maupun sesudahnya. Kak Sinyo Egie dengan tekun menyimak dan merespon ibu-ibu yang bertanya di luar forum.
Seminar yang dimoderasi Fitri Restiana, pemerhati dan penulis cerita anak ini, terlaksana atas izin Allah Swt dan merupakan hasil kerja sama antara SMP Quran Darul Fattah, SDIT Muhammadiyah Gunungterang dan Pemuda Muhammadiyah Lampung.
Dengan memiliki visi dan tujuan yang sama, ketiga komponen ini berkolaborasi untuk memberikan edukasi yang sangat penting bagi masyarakat Lampung.
“Yang terpenting adalah fondasi. Jika pondasi kuat, insya Allah bangunan akan kuat juga. Dan fondasi dalam pembentukan karakter adalah keluarga. Jadi, mari ciptakan suasana kondusif dalam rumah tangga. Disorientasi seksual dapat terjadi jika anak tak memiliki hubungan yang harmonis dalam keluarga, walau itu bukan satu-satunya alasan,” ujar Kak Sinyo.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com