Jejamo.com, Bandar Lampung – Deni Dharmawan punya latar belakang penjual koran di Pasar Tugu. Setiap hari, Deni berjualan koran dari pagi hingga sore. Saban hari, ia mendapatkan duit Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.
Selain berjualan koran, Deni juga bekerja menjadi tukang ojek. Ia melakukan itu semua agar dapat berkuliah. Ia terpaksa satu tahun berhenti tidak kuliah karena faktor ekonomi yang tidak memungkinkan.
Hingga suatu waktu, seorang teman mengajaknya berbisnis multilevel marketing atau MLM. Bisnis ini, kata Deni, awalnya dipandang sebelah mata orang banyak orang.
Deni mulai serius berbisnis tersebut. Tanpa kenal lelah, penjual koran ini giat menawarkan produk sebuah perusahaan berbasis MLM.
Setahun ikut MLM, kehidupan Deni lambat laun berubah. Ia kini punya cukup uang untuk melanjutkan kuliah tanpa menghentikan bisnis MLm-nya.
‘Alhamdulilah saya yang dulunya penjual koran dapat berkuliah. Dulu saya tidak bisa apa-apa, bukan siapa-siapa. Mungkin tidak akan pernah berubah mental dan karakter tukang koran tetap melekat di dalam diri saya,” katanya kepada jejamo.com, Rabu, 18/10/2016.
Kehidupan Deni menjadi lebih baik. Tidak hanya penghasilan yang ia dapatkan, tetapi karakter kokoh pun ia peroleh.
“Dulu tidak bisa berbicara di depan orang banyak, sekarang bisa. Yang dulu sulit saya beli, sekarang alhamdulillah bisa terbeli. Yang penting, saya bisa kuliah lagi,” ujarnya.
Deni kini melanjutkan studi di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.(*)
Laporan Eni Lusita, Kontributor Jejamo.com