Jejamo.com, Tanggamus – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang Kotaagung Kabupaten Tanggamus mengklarifikasi terkait pemberitaan sulit ditemui wartawan. Kabag TU RSUD Batin Mangunang, dr. Meri, mengatakan bahwa informasi semua Kepala Bidang tidak ada di tempat saat akan ditemui wartawan adalah tidak benar. Pihak rumah sakit menurutnya tidak menghindari wartawan, hanya ada miskomunikasi saja sehingga belum bisa ditemui.
Dia mengatakan, kebetulan hari ini kegiatan padat sekali. Ada urusan dinas yang mesti diselesaikan. Dan ketika sudah selesai, mereka pun kembali ke rumah sakit. Meri juga menyampaikan bahwa anggota satpam dan resepsionis RSUD Batin Mangunang hanya menjalankan SOP rumah sakit, sehingga pihaknya minta maaf jika ada kesan tidak melayani dengan baik.
“Untuk ke depan kalau memang sudah ada komunikasi dengan direktur, agar bisa kirim screenshot-nya ke saya, biar saya bisa izin sama direktur untuk koordinasi dengan security dan resepsionis,” jelasnya kepada Jejamo.com melalui percakapan WhatsApp, Selasa sore, 16/3/2021.
Jejamo.com sendiri berencana mewawancarai pejabat rumah sakit yang berwenang terkait ketidakjelasan kenaikan honorarium Tenaga Penunjang Kesehatan. Menurut dr. Meri, pihaknya terbuka dan akan menerima kapan saja untuk dikonfirmasi.
Sebelumnya, salah seorang Tenaga Penunjang Kesehatan RSUD Batin Mangunang kepada Jejamo.com mengaku telah dipanggil direktur rumah sakit pada Senin kemarin, 15/3/2021. Mereka dijanjikan menerima kenaikan honorarium sesuai Perbub No 07 tahun 2020 pada April mendatang. Menurutnya, direktur rumah sakit meminta agar persoalan yang ada dikoordinasikan terlebih dahulu sebelum informasinya sampai keluar.(*)[Zairi]