Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala BPJS Cabang Bandar Lampung Sofyeni mengatakan, Senam Prolanis BPJS kembali mempromosikan Mobile Screening sebagai salah satu fitur dalam aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Ini sangat berguna untuk mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini.
Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan.
Kemudian peserta akan diminta mengisi sejumlah pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta.
Jika semua pertanyaan tersebut telah dijawab, peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula.
“Melalui aplikasi tersebut, kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun,” jelasnya usai senam Prolanis di halaman parkir Ramayana Robinson Bandar Lampung.
Sofyeni mengatakan, hingga April 2017, tercatat ada 302.325 peserta Prolanis Diabetes Mellitus dan 334.979 peserta Prolanis Hipertensi.
Sampai 12 Mei 2017, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 177.400.222 jiwa. Dalam menyediakan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 20.772 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.825 puskesmas, 4.502 dokter praktik perorangan, 5.286 klinik pratama, 15 RS tipe D pratama, dan 1.144 dokter gigi praktik perorangan.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 5.344 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang di dalamnya mencakup 2.137 RS dan Klinik Utama, 2.219 apotek, dan 988 optik.
Jumlah peserta JKN-KIS di Provinsi Lampung telah mencapai 5.161.505 Jiwa. BPJS Kesehatan di Lampung juga telah bekerja sama dengan kurang lebih 536 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 56 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL).(*)
Laporan Andi Apriyadi dan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com