Jejamo.com, Tanggamus – Petani buah semangka di Wonosobo, Tanggaamus, bisa bernapas lega saat panen kali ini karena harga jual di tingkat petani lumayan tinggi, serta permintaan konsumen yang semakin banyak di bulan Ramadan.
Suwandi, petani buah semangka madu asal Pekon Sridadi mengatakan, meski hasil panen sedikit berkurang disertai buah semangka yang kurang besar akibat kemarau, tapi mereka menjualnya dengan harga yang stabil.
“Harga jual lumayan tinggi. Di tingkat petani saja Rp5 ribu per kilogram, jauh dibandingkan harga saat panen tahun lalu yang hanya Rp2 ribu per kilogram,” ujar Suwandi kepada Jejamo.com, Minggu, 24/4/2022.
Di saat kemaru, Suwandi mengaku mengeluarkan mengeluarkan dana tambahan untuk melakukan penyiraman setiap hari guna mengantisipasi layunya batang hingga panen tiba. Meski sudah dilakukan penyiraman setiap hari, tetap saja beberapa buah semangka madu milik Suwadi masih banyak yang kecil.
Suwandi yang juga merupakan Kepala Pekon Sridadi mengaku pekerjaannya sebagai petani dan pedagang yang masih dilakoni sampai saat ini. “Tapi sekarang dikurangi waktunya. Petani saat libur atau waktu pulang kantor,” ujarnya.(*)[Zairi]