Jejamo.com – Sejak mencalonkan diri sebagai Amerika, Donald Trump kerap mengeluarkan statement yang kontroversial dan mengundang kebencian.
Berdasarkan polling yang dilakukan Universitas Quinnipiac menunjukan bahwa 50 persen warga Amerika akan merasa malu jika Trump menjadi presiden mereka.
Hasil polling tersebut menunjukan bahwa kandidat calon presiden Donald Trump tidak terlalu populer seperti yang banyak orang kira.
Sementara sekitar 23 persen warga AS akan merasa bangga jika sang pengusaha real estate tu menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Hasil berbeda diraih kandidat capres terdepan dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Sebanyak 35 persen warga mengaku akan malu jika Clinton menjadi presiden; 33 persen lainnya mengaku bangga.
Dilansir metronews.com, Polling Quinnipiac juga menunjukan pendukung Republik belum sepenuhnya mendukung Trump. Sebanyak 28 persen pendukung Republik mengatakan mereka “tidak akan pernah mendukung” Trump sebagai capres.
Keakuratan polling ini konsisten dengan sejumlah capres Republik yang mengkritik serangkaian komentar kontroversial Trump, seperti wacana melarang semua Muslim untuk masuk ke AS.(*)