
Jejamo.com, Bandar Lampung – Jajanan yang dari dulu hingga kini masih hits yaitu telur gulung. Telur gulung banyak disukai semua kalangan mulai dari anak-anak ibu-ibu hingga remaja.
Pembuatannya, telur ayam dikocok dengan tambahan bumbu seperti garam dan merica kemudian dituang dalam minyak goreng dengan menggunakan sendok dan langsung digulung menggunakan tusukan lidi atau bambu.
Seperti halnya Septia. Ia merupakan penjual telor gulung di daerah PKOR Way Halim. Septia mulai berdagang telur gulung mulai dari pukul 10.00-22.00 WIB.
Septia tinggal di daerah Jagabaya dan tinggal bersama orang tua. Septia bekerja sebagai penjual telor gulung baru satu bulan. Harga telor gulungnya terbilang murah, yaitu Rp1000 per tusuknya.
Omzet dari berjualan per hari Rp100 ribu di saat ramai dan Rp50 ribu jika sepi pembeli. Penghasilan Septia dari berjualan masih kurang untung memenuhi kebutuhannya selama satu bulan.
Septia menambahkan, yang membedakan telur gulung produknya dengan yang lain adalah ia menggunakan telur murni tanpa campuran air dan tepung.
“Kami menggunakan telur murni tanpa campuran, kami juga menggunakan saUS yang higienis,” ujarnya kepada jejamo.com, Selasa, 5/2/2019.
Penjual telur gulung ini mengakui jika hujan, pembeli dagangan turun.
Septia mengatakan, ia ingin memiliki ruko agar usahanya makin besar.
“Supaya yang beli nyaman,” kata dia. [Rinaldi]