Damaskus, Jejamo.com – Perang Suriah menjadi medan provokasi bagi Rusia kepada Amerika Serikat. Ancaman militer Rusia terhadap dukungan Amerika pada Milisi penentang Presiden Bashar al-Assad kini menjadi nyata, setelah sebuah serangan udara menghancurkan depot senjata utama milik milisi didikan AS tersebut.
Dilansir dari Tempo.co, gempuran terbaru ini menargetkan depot senjata utama di provinsi barat Aleppo yang hancur seluruhnya Selasa kemarin. “Depot ini yang utama bagi Liwa,” kata Komandan sebuah kelompok milisi Suriah Hassan Haj Ali, Rabu, 7/10/2015.
Liwa Suqour al-Jabal beroperasi di area barat dan utara Suriah. Rusia mengaku serangan mereka fokus pada ISIS, namun di wilayah itu dilaporkan tidak ada markas ISIS.
Liwa merupakan satu dari sejumlah kelompok pemberontak moderat Suriah yang dianggap mumpuni oleh Amerika Serikat untuk diberi pelatihan sebagai bagian dari program rahasia CIA. Program itu dirancang Pentagon untuk membekali Suriah demi memberantas ISIS di Suriah.
Kelompok tersebut disuplai Amerika Serikat dengan rudal-rudal antitank, yang telah memberi dampak signifikan di medan perang.
Tekanan pada milisi anti Presiden Bashar al-Assad makin kuat karen di waktu yang bersamaan mereka juga berjuang melawan upaya ISIS untuk menguasai utara Aleppo, dekat perbatasan Turki. Haj Ali mengatakan, ISIS juga telah menyerang mereka Selasa kemarin dengan menempatkan bom mobil di salah satu pangkalan mereka.(*)
Baca Juga : Mesin Pembunuh Rusia The Blazing Sun
