Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Seratusan Anak Putus Sekolah Kota Metro Ikuti Pembinaan di BLK

Ilustrasi. | bnp2tki.go.id
Ilustrasi. | bnp2tki.go.id

Jejamo.com, Metro – Sebanyak 105 anak putus sekolah yang berasal dari 5 kecamatan di Kota Metro terbantu program kegiatan pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH). Sebanyak 105 anak tersebut mendapat pembinaan langsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Metro selama 25 hari.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat (Disosnaker dan PM) Kota Metro Ellya Lusiana, didampingi Kabid Pengawas dan Hubungan Industrial Heri Herwan, mengatakan, anak-anak tersebut akan diberi pengarahan agar bersedia sekolah lagi.

Namun demikian, jika beberapa anak tidak berkenan sekolah lagi, mereka akan diikutkan dalam pelatihan di BLK dan disesuaikan dengan program di BLK Kota Metro.

“Selama 25 hari mereka akan diarahkan agar bersedia sekolah lagi. Bagi yang tidak mau sekolah, mereka akan ditanya keinginannya atau keterampilannya. Nantinya mereka ikut pelatihan di BLK sesuai dengan keinginannya tersebut berdasarkan program yang ada di BLK baik selama 2 bulan atau 3 bulan ke depan,” kata Herwan, Selasa, 3/5/2016.

Ia menjelaskan, 105 anak selama 25 hari dibagi menjadi 5 rombongan. Setiap rombongan terdiri dari 21 anak dengan 5 pendamping. Setiap pendamping menemani 7 anak.

“Guna suksesnya program ini, kami telah rapat dan memberi pembinaan kepada pendamping. Sebanyak 105 anak putus sekolah ini asli warga Metro dari keluarga miskin dengan syarat umur 13-17 tahun. Mereka setingkat SMP dan SMA,” paparnya.

Disinggung mengenai biaya transportasi, ia menuturkan, anak-anak mendapatkan fasilitas berupa 3 kali makan, pakaian, buku tulis dan tas serta uang transpor Rp250 ribu/bulan.

“Kami bahkan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, kepolisian dan Kemenag Kota Metro yang merupakan tim terpadu terkait,” ucapnya.

Program ini, sambung Heri, bertujuan agar pekerja anak di Kota Metro berkurang dan meningkatkan taraf hidup mereka. Artinya, jangan sampai mereka putus sekolah lantaran perekonomiannya kurang mampu. “Ini program Pemerintah Pusat,” tutupnya.(*)

Laporan Wahyu, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini