Jejamo.com, Lampung Tengah – Sebanyak 113 warga Lampung Tengah diberangkatkan melakukan wisata rohani ke Tanah Suci secara gratis mengunakan APBD setempat. Kabag Kesra Pemkab Lamteng Mukhlis, melalui Kasubag APK Ahmad Arifin, mengatakan, program tersebut berdasar pada Peraturan Bupati Lamteng Nomor 5 tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan kegiatan perjalanan ritual keagamaan.
“Tahun ini, 113 orang yang diberangkatkan mengikuti perjalanan ritual keagamaan terdiri dari berbagai agama,” ujar Arifin kepada jejamo.com, Selasa, 5/4/2016.
Bagi yang muslim, yakni umrah dengan jamaah 100 orang. Mereka terdiri dari unsur aparatur pemerintah daerah dan tokoh. Adapun kriteria bagi aparat yang diberangkatkan yakni tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin, masa kerja minimal 10 tahun dan berprestasi di bidang masing-masing.
Selain aparat, unsur lain yang diberangkatkan yakni pengurus masjid, imam masjid, ustad/ustazah, guru ngaji atau guru TPA, pengurus jenazah (modin) dan pengurus kelompok umat beragama yang aktif dan berkontribusi bagi umatnya.
“Untuk jamaah umrah, ada 120 usulan nama yang masuk. Namun berdasarkan hasil seleksi dan verifikasi oleh panitia penyelenggara, akhirnya ditetapkan 100 orang dan penetapan berdasarkan keputusan Bupati,” jelasnya.
Terkait persiapan umrah, 100 jamaah telah mengikuti kegiatan manasik pada Minggu lalu di Hotel Sheraton Bandar Lampung yang dibuka Wakil Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto.
“Manasik dibimbing oleh pihak ketiga selaku biro perjalanan yang telah memenangkan tender,” paparnya.
Selanjutnya, jamaah akan dilepas keberangkatannya oleh Bupati Mustafa di Nowo Balak, Kamis, 7/4/2016. “Jamaah umrah akan berangkat dari Lampung Tengah pada 11 April,” imbuhnya.
Dalam pelepasan nanti, peserta perjalanan ritual keagamaan selain agama Islam juga akan disertakan. Adapun peserta tersebut yakni dari agama Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Dari agama Hindu diberangkatkan ke India sebanyak 5 orang, agama Budha ke Nepal 2 orang, Katolik ke Vatikan 3 sebanyak orang, dan Kristen ke Jerusalem berjumlah 3 orang.
“Semua yang diberangkatkan melalui program ini adalah masyarakat Lamteng. Jadwal pemberangkatan berbeda-beda setiap agama,” jelasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
