Jejamo.com, Lifestyle – Seiring bertambahnya usia, pikun menjadi momok yang harus dihadapi sebagian orang. Penuaan yang terjadi terhadap pikiran bisa kita hambat dengan tetap mempertahankan kemampuan otak meskipun kita sudah tua. Salah satu caranya adalah dengan bernyanyi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bernyanyi bisa meningkatkan fungsi otak dan mood seseorang dengan gejala demensia (pikun) ringan sehingga penurunan kemampuan otak bisa diperlambat.
Bernyanyi juga bisa menjadi obat ketika anda sedang kesal karena bertujuan untuk meluapkan emosi yang anda rasakan. Dengan mengeluarkan apa yang anda rasakan dengan cara bersuara bisa membuatmu lebih lepas, lega dan ringan.
Penelitian membuktikan ada 89 orang peserta yang mengidap pikun ringan hingga sedang. Selama 10 minggu, mereka dibiasakan melakukan aktivitas bernyanyi, mendengarkan lagu dan menerima perawatan standar untuk melawan pikun.
Mereka yang termasuk dalam kelompok bernyanyi ternyata menunjukkan peningkatan kemampuan mengingat dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Para peneliti mengatakan bahwa bernyanyi maupun mendengarkan musik membantu menurunkan depresi pada pasien, terutama bagi mereka yang menderita gejala ringan Alzheimer.
Dikutip dari health.com, bernyanyi dan mendengarkan musik jadi alternatif pengobatan ringan yang mudah dilakukan namun efektif mencegah penurunan kemampuan otak. Kegiatan menghibur ini bisa menstimulasi kemampuan kognitif, emosional dan sosial orang lanjut usia.
Tidak perlu memiliki suara bagus untuk bernyanyi. Setiap orang punya kebebasan untuk bernyanyi, apalagi ini adalah cara yang sangat bagus menghibur diri sendiri dan melepaskan stres. Jadi tidak akan ada lagi kata kata bahwa semua orang akan pikun saat tua.
Semua orang pasti suka bernyanyi meskipun bernyanyi mungkin jadi hal yang terdengar mudah. Tapi ternyata bernyanyi jadi salah satu cara terbaik melepaskan stres dan menghibur diri sendiri.(*)