Berita Nusantara, jejamo.com – Sersan satu Yoyok Hadi anggota Kostrad yang menembak mati seorang pengemudi ojek dijalan Mayor Oking , Bogor, Jawa Barat Selasa Petang mengaku terdesak sehingga terpaksa menembak korban.
“Dalam berkas pemeriksaan yang kami peroleh, dia mengaku mengeluarkan tembakan peringatan. Namun kemudian terdesak dan terjadilah penembakan mematikan itu,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI MS Fadhilah di Jakarta, Rabu, 4/11/2015. Sperti dikutip Tempo.co.
Kejadian di depan SPBU Nomor 34-16803 Jalan Mayor Oking itu bermula ketika mobil Honda CRV bernomor registrasi F 1239 DZ, yang dikemudikan Yoyok Hadi disenggol korban, Marsin Jasmani alias Japra, yang mengendarai sepeda motor Honda Supra B 6108 PGX.
Tak terima mobilnya disenggol, Yoyok mengejar Marsin dan baru bisa dicegat di depan SPBU Nomor 34-16803 itu. Keributan pada pukul 17.00 WIB, Selasa, 3/11/2015, itu terjadi dan disaksikan banyak orang. Kemudian terjadi peristiwa penembakan tersebut sehingga Jasmani tumbang bersimbah darah.
Sertu Yoyok Hadi kemudian kabur dari lokasi kejadian, masuk ke jalur menuju jalan Tol Jagorawi, dan di sanalah ia ditangkap polisi. “Saat ini Hadi ditahan di Sub Detasemen Polisi Militer Kodam III/Siliwangi Cibinong,” ucap Fadhilah.
Penembakan hingga tewas seorang warga sipil oleh personel TNI AD terjadi hanya sekitar sebulan setelah peringatan HUT ke-70 TNI secara besar-besaran dan melibatkan rakyat.
Spanduk besar-besar dipasang mencolok di banyak lokasi upacara puncak HUT ke-70 TNI itu, di Cilegon, Banten, pada 5 Oktober lalu, bertuliskan slogan yang sangat populis dan merakyat, “Bersama Rakyat TNI Kuat”.(*)
jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya