Jejamo.com – Sekelompok tim ahli telah mulai merestorasi sebuah makam kuno di Jerusalem, yang diyakini oleh umat Kristen sebagai lokasi Yesus dimakamkan lebih dari 2.000 tahun lalu.
Renovasi bangunan makam di dalam Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre) itu ditujukan untuk memperkuat strukturnya sekaligus melestarikan bangunan bersejarah tersebut.
Upaya perbaikan ini selama ini acap tertunda akibat persaingan dari tiga denominasi yang bertanggung jawab atas gereja tersebut.
Namun, dalam perkembangan terbaru, pimpinan gereja Ortodoks Yunani, Katolik Roma, dan Gereja Armenia akhirnya mampu mengesampingkan perbedaan dan mendukung perbaikan makam itu.
“Kami sudah sepakat bahwa sudah saatnya direnovasi,” kata Samuel Aghoyan, pemimpin Gereja Armenia di Jerusalem.
Upaya perbaikan akan difokuskan pada Edicule atau kamar kuno yang diyakini oleh umat Kristen sebagai tempat tubuh Yesus diurapi, dibungkus kain, dan akhirnya dimakamkan.
Terakhir kali makam itu diperbaiki pada tahun 1810 setelah mengalami kerusakan akibat kebakaran. Tiga denominasi telah berbagi dana untuk proyek restorasi ini, selain sumbangan Raja Abdullah dari Jordania.(*)
Tempo.co