Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Shopping Center Rusak, Disdag Metro Janji Perbaiki “Step by Step”

Bangunan gedung Shopping Center Metro yang sudah berdiri puluhan tahun butuh perbaikan. | Anggi/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Soal kondisi fisik bangunan gedung Shopping Center yang dikeluhkan pengunjung dan pedagang, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro memastikan pemerintah bakal memprioritaskan kepentingan masyarakat.

“Yang jelas kita tidak menutup mata. Saya akui memang begitu keadaannya di Shopping Center, seperti yang diberitakan sebelumnya mengenai kondisi fisik bangunan gedung, kemudian sejumlah sarana dan prasarananya,” kata Kepala Disdag Kota Metro, Elmanani, didampingi Kabid Pasar Septi saat dikonfirmasi Jejamo.com di ruang kerjanya, Senin, 15/5/2023.

“Kendati demikian, dari Dinas Perdagangan tentu memperhatikan dan memprioritaskan juga untuk membenahi sejumlah sarana di Shopping Center, meski mungkin belum sesuai dengan yang diharapkan, karena itu terkait dengan perjanjian kerja sama atau MoU denga PT Nolimax Jaya,” sambungnya.

Elmanani mengatakan Disdag Kota Metro sudah merencanakan melakukan rehabilitasi pada sejumlah fasilitas di Shopping Center. Di penghujung 2023 nanti, pihaknya bakal melakukan perbaikan pos jaga dan gerbang teralis yang mengalami kerusakan. Aspek keamanan menjadi prioritas pada renovasi tersebut.

“Kami sudah rencanakan untuk di akhir 2023 nanti akan memperbaiki pos satpam atau pos jaga. Kemudian juga pagar teralis itu akan kami perbaiki. Sebab, sisi keamanan yang kami prioritaskan untuk terlebih dahulu diperbaiki,” ungkapnya.

Dari pantauan Jejamo.com di lokasi, terlihat bangunan gedung Shopping Center tidak terawat disebabkan cat yang sudah mengelupas, sebagian dindingnya terlihat kotor karena dilapisi lumut tebal, bahkan ditumbuhi tumbuhan liar yang menempel di sela-sela sudutnya. Dari sebanyak 24 titik pagar teralis, rerata kondisinya juga telah mengalami kerusakan yang parah. Kemudian, instalasi penampung air hujan di lantai dua mengalami kebocoran, sehingga air dari atap rembes dan bocor membasahi hingga ke lantai dasar. Lalu di bagian luar, seperti area parkir dan trotoar juga terlihat tak terawat dan rusak. Lapisan aspal di tempat parkir itu sudah rontok mengelupas dan berlubang, juga sebagian besar konstruksi trotoar telah hancur.

Setiap pedagang di Shopping Center secara rutin membayar retribusi yang dihitung setiap hari dan disetorkan kepada Disdag Kota Metro. Tarif pungutan itu berkisar antara Rp3 ribu sampai Rp5 ribu per hari untuk pedagang di lantai 2. Sedangkan untuk pedagang di lantai satu, Rp8 ribu sampai Rp24 ribu per hari menyesuaikan jumlah kios yang digunakan sebagai lapak dagang.

Saat disinggung soal penarikan retribusi yang kerap disebut-sebut oleh para pedagang, Kepala Disdag Kota Metro menguraikan bahwa pungutan tersebut memang sudah semestinya dibayarkan oleh pihak-pihak yang menggunakan lahan atau aset milik Pemkot Metro.

“Mengenai retribusi itu, regulasinya jelas. Penarikan retribusi itu memang kami lakukan dan itu kami setorkan ke Pemerintah Kota Metro sebagai PAD. Akan tetapi, itu kembali lagi kepada para pedagang bahwa memang itu kan sudah kewajiban bagi setiap warga atau masyarakat yang menempati bangunan atau lahan milik pemerintah untuk membayar retribusi,” katanya.

“Soal peruntukan retribusi, ya seperti yang saya katakan bahwa itu sudah disetorkan sebagai PAD. Maka, itu tergantung dari kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan retribusi itu ke mana,” tandasnya.(*) (Anggi)

Populer Minggu Ini