Jejamo.com, Lampung Tengah – PT Santosa Agrindo (Santori), anak PT Japfa Comfeed Tbk, menyiapkan lahas seluas 2 hektare untuk Program Inkubator Bawang Merah. PT Santori bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung memberdayakan bibit bawang merah asal Brebes itu.
Head of Unit Santori Bekri Zamzam Qodaruddin mengatakan, program ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Dengan program ini, seratusan petani lokal akan diberdayakan untuk membudidayakan tanaman ini.
Para petani, kata Zamzam, akan mengembangbiakkan tanaman bawang merah ini sesuai dengan bimbingan dari pihak Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Kata Zamzam, untuk pupuk, kompos yang dihasilkan dari Manure Separator System yang dikembangkan Santori, bisa memperbaiki kualitas tanah. Zamzam mengatakan, pihaknya juga sudah menggunakan 6o ton limbah padat berupa kompos untuk meningkatkan mutu tanah yang dijadikan medium tanaman bawang merah itu.
Baca: PT Santori Japfa Comfeed Tbk Resmikan Manure Separator System, Ikhtiar Jaga Lingkungan Lestari.
Menurut Zamzam, dalam tempo 70 sampai dengan 80 hari, tanaman bawang merah ini bisa dipanen. Ikhtiar ini, ujarnya, untuk meningkatkan kesejahteran warga sekitar.
Baca: Bupati Lampung Tengah Mustafa Puji Langkah PT Santori Bangun Manure Separator System.
“Ini bagian dari tanggung jawab sosial kami kepada warga sekitar,” ujar Zamzam saat membawa rombongan Pemda dan jurnalis melihat Manure Separator System yang dikelola PT Santori, Jumat, 26/5/2017.
Sebelumnya diberitakan, PT Santori meresmikan sistem pengolahan limbah bertajuk Manure Separator System. Sistem pengolahan limbah ini sendiri sudah beroperasi sejak Oktober 2016 lalu. Hadir dalam acara itu, Corporate Affairs Director Japfa Comfeed Tbk Rachmat Indrajaya dan Head of Social Investment Japfa Comfeed Tbk Artsanti Alif.
Adapun PT Santori sendiri bergerak dalam penggemukan sapi dan menjadi bagian dari korporasi besar PT Japfa Comfeed Tbk.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com
