Jejamo.com, Bandar Lampung – Sebanyak 450 pelajar SDIT Permata Bunda 2 Bandar Lampung yang terdiri dari siswa kelas 1-6 mengikuti sosialisasi peduli konflik kemanusiaan Wamena yang diselenggarakan ACT Lampung pada Jumat kemarin, 4/10/2019.
Kegiatan yang diawali dengan menonton video kondisi terkini pengungsi Wamena tersebut mendapat antusiasme dari seluruh peserta.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan kegiatan edukasi melibatkan seluruh siswa-siswi di lingkungan SDIT Permata Bunda 2 Bandar Lampung yang dikepalai Achmad Darmanto.
Menurutnya, sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Daarul Hikmah Rajabasa Lampung (YDHRL) tersebut merespons baik kondisi warga pendatang Wamena yang ingin pulang ke kampung halaman akibat konflik yang menimbulkan sedikitnya 33 korban jiwa dan puluhan ribu warga berjuang untuk eksodus dari Wamena.
Respons yang dilakukan dengan melakukan sosialisasi peduli Wamena dan penggalangan dana. Untuk edukasi dilakukan dua tahap karena adanya keterbatasan tempat.
“Respons cepat ACT membantu warga Padang keluar dari Wamena menginspirasi pengurus SDIT Permata Bunda 2 Bandar Lampung melaksanakan kegiatan sosial,” jelasnya.
Lanjutnya, kegiatan sosialisasi peduli Wamena akan terus dilakukan ke sekolah-sekolah mitra.
Saat ini tim ACT Lampung sedang berkomunikasi dengan beberapa kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan serupa.
“Gerak cepat dibutuhkan mengingat warga terdampak mulai mengalami berbagai masalah seperti masalah kesehatan, psikologi dan kekurangan logistik akibat seluruh harta benda sudah lenyap,” tutupnya. [Hermawan Wahyu Saputra]