Jejamo.com, Kota Metro – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro mengeluarkan surat edaran terkait insiden penculikan yang nyaris menimpa siswi SMP 1 Kota Metro. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan pihak-pihak terkait, terutama pihak sekolah, agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Saya dengar kejadian itu dari masyarakat, ada siswi yang hampir jadi korban penculikan. Dengan kejadian itu kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama pengawasan terhadap anak,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Suwandi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu, 1/6/2022.
Suwandi juga meminta para guru di sekolah untuk meningkatkan keamanan dan memastikan para siswa dijemput orang tua masing-masing.
“Apa yang terjadi di lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab sekolah atau guru-guru. Ini akan kami instruksikan kepada seluruh sekolah di Kota Metro, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Menurut Suwandi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 420/1546/D-1/02/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Upaya Penculikan Anak Pada Satuan Pendidikan di Kota Metro.
“Nantinya kita tujukan kepada seluruh sekolah, mulai tingkat PAUD, SD dan SMP di Kota Metro. Dengan ini diharapkan sekolah melakukan langkah-langkah antisipatif, bila ada orang yang mencurigakan atau dinilai asing, pihak sekolah segera menghubungi orang tua murid, sebagai antisipasi dini. Selain itu, para guru juga harus dapat memberikan pemahaman kepada para siswa tentang bahaya berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal dan kepada orang tua murid harus membiasakan membekali makan dan minuman kepada anaknya, untuk mengurangi aktivitas murid di luar lingkungan sekolah. Semoga kejadian kemarin tidak terjadi lagi di Kota Metro,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang siswi kelas 7 di SMP 1 Kota Metro nyaris menjadi korban penculikan saat hendak pulang sekolah pada pukul 10.30 WIB, Selasa, 31/5/2022. Dari keterangan korban NZC yang berusia 13 tahun, diketahui modus pelaku penculikan dengan berpura-pura menjemput anak dan menyamar sebagai keluarga. Saat dikonfirmasi Jejamo.com, NZC mengaku sempat ada paksaan dari pelaku. Beruntung dia bisa melarikan diri dan pelaku pun kabur meninggalkannya.(*)[Anggi]