Jejamo.com, Jakarta – Kisah kesuksesan situs belanja online bukalapak.com tidak dimulai dengan modal miliaran rupiah. Menurut sang pendiri Achmad Zaky, situs miliknya dimulai dengan modal Rp500 ribu.
Saat menjadi mahasiswa di ITB, Zaky pernah mencoba menggeluti bisnis makanan dengan berjualan mie ayam pada tahun 2006. Namun usahanya itu gagal karena tidak mampu menarik banyak pembeli.
Zaky kemudian melihat prospek bisnis online yang saat itu mulai menanjak. Hal itu dilihat dari faktor makin bertambahnya pengguna internet di Indonesia.
“Bukalapak mulai dengan teman saya, artinya hanya 2 orang. Modalnya juga hanya Rp 500 ribuan buat beli domain dan hosting yang kecil. Sampai satu tahun setengah itu semua benar-benar modalin sendiri selama itu,” kenangnya.
Dalam tahun pertama menjalankan Bukalapak, Zaky mengalami tantangan serius karena harus mengeluarkan uang terus untuk membiayai situsnya yang belum memiliki penghasilan sama sekali.
Setelah 1,5 tahun berdiri, Bukalapak mulai mengalami peningkatan signifikan dari segi traffik pengunjung. “Setelah masa sulit sudah ada yang mengunjungi Bukalapak sampai 10.000 orang sehari,” ujar Zaky seperti dilansir jejamo.com dari detik.com, Sabtu, 30/1/2016.
Situs milik Zaky kemudian dilirik oleh investor asal jepang yang tertarik untuk menanamkan modalnya.”Ada investor Jepang datang kasih tawaran. Saya tanya kenapa mau investasi uang di bisnis yang belum mapan, dia lihat dan pelajari karakter bisnisnya dan tak masalah. Dan uang miliaran bagi dia katanya terlalu kecil,” jelas Zaki.
Bantuan suntikan modal pun dipakainya untuk memperbesar server, penambahan karyawan, dan perluasan lainnya agar Bukalapak semakin besar. Jumlah karyawan pun bertambah pesat dari sebelumnya hanya 2 orang, menjadi 320 orang seperti sekarang.
“Yang mahal itu niat, nggak perlu takut, nyemplung dulu, karena yang susah di awal bukan modal, tapi melawan diri sendiri,” tutupnya.(*)