Jejamo.com, Kota Metro – Sempat berstatus zona merah dengan penyebaran Covid-19 tidak terkendali selama sepekan, kini status Kota Metro turun menjadi zona orange. Meski status penularan Covid-19 telah turun, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dalam mobilitas sehari-hari.
“Alhamdulillah kita, Metro, sudah masuk orange, dan itu sudah saya bilang targetnya seminggu pasti turun. Maka dari itu untuk semua, tolong betul-betul bersinergi dalam hal ini, saya yakin masyarakat Metro warga yang cerdas,” kata Wahdi saat dikonfirmasi Jejamo.com di Pemkot Metro, Kamis, 24/6/2021.
Dia menjelaskan juga menjelaskan, ada lima indikator yang menyebabkan zona Covid-19 menjadi merah dan yang utama yaitu meningkatnya Bed Occupancy Rate (BOR).
“Untuk zona itu lima indikator yaitu peningkatan angka kasus, positivity rate, secara nasional dan internasional itu 5 persen, kalau bahaya itu warningnya 10 persen. Lalu angka kesembuhan, itu paling tidak di titik 90 persen dan kemudian angka kematian di mana Lampung angka kematian nomor 2, tapi alhamdulillah kita mulai tekan dan yang terakhir, dan pastinya penyebab zona Merah adalah BOR, itu tidak boleh lebih dari 70 persen, bukan penyebab lain,” jelasnya.
Wahdi mengungkapkan untuk saat ini jika BOR mencapai 40 persen sampai 60 persen artinya kuning. Sementara, jika BOR di atas 60 sampai 80 persen berarti merah. “Dan alhamdulillah kalau kita kemarin masuk merah itu bukan karena tidak bekerja, melainkan kita sudah bekerja, itu ada pernyataan dari Satgas Covid Zonasi Metro angka kasusnya terdata, oleh karena kemampuan test dan tracing yang baik, kalau kita tidak melaporkan test dan tracing malah rendah,” imbuhnya.
Wahdi menambahkan, untuk angka kesembuhan Kota Metro saat mencapai sudah 91 persen. Sementara angka kematian tidak ada kenaikan, justru menurun sesuai laporan Disdukcapil Metro. “Bergesernya zona merah ke orange karena masyarakat Metro. Tanpa masyarakat ini semua takkan berhasil,” pungkasnya.(*)[Abid Bisara]
