Jejamo.com, Bandar Lampung – Distributor garam di Bandar Lampung mengaku sulit mendapatkan pasokan garam, sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi permintaan garam untuk para pedagang di Bandar Lampung.
Hal ini seperti dialami oleh distributor garam di Jalan Ki Agus Anang, Kelurahan Waylunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Sugianto (37) manager, menjelaskan, saat ini stok yang ada sebanyak 100 ton. Namun jumlah itu hanya bisa bertahan untuk 10 hari mendatang.
Menurut Sugianto, kelangkaan garam disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak mendukung.”Untuk saat ini kami mendapatkan garam dari pulau Jawa dan ada juga dari luar pulau Jawa,” paparnya kepada jejamo.com, Senin, 24/7/2017.
Ia mengatakan, saat ini dirinya menjual garam ke agen-agen seharga Rp 4.000 hingga Rp5.500 per kilogram. Harga itu jauh di atas normal yang hanya Rp1.400 per kilogramnya.
“Untuk penjualan masih kami batasi, ini kami lakukan karena stok garam yang masih menipis,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.