Jejamo.com, Tanggamus – Ratusan KPM BPN Pekon Gistingpermai, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus pertanyakan keterlambatan penerimaan barang abntuan. Padahal mereka sudah lama melakukan transaksi penarikan melalui kartu debit atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Pekon Gisting Permai mengatakan di tanggal 15 Desember 2021 lalu, dirinya bersama anggota KPM lain melakukan transaksi di e-Warong Ningsih Blok 24 Gistingatas dengan menggunakan mesin Elektronic Data Capture (EDC) jumlah uang dalam struk transaksi selama 4 bulan tersebut sebesar Rp800 ribu.
Dirinya sudah beberapa kali menayakan kepemilik e-Warong namun jawabannya batangnya belum ada nanti menunggu kiriman barangnya belum datang.
“Bisanya setelah dilakukan pengecekan saldo pada kartu KKS, kemudian saldonya ditarik, paling lama satu minggu jenis-jenis barang tersebut sudah kami terima,” jelasnya kepada Jejamo.com, Senin, 3/1/2022.
Pemilik e-Warung, Eka Wahyuningsih mengatakan, e-Warong Ningsih menaungi sekitar 500 KPM dari dua pekon yakni Pekon Gistingatas dan Pekon Gistingpermai. Dari jumlah KPM tersebut sudah separuhnya atau sekitar 250 KPM yang menerima barang, sementara sisanya belum dikirim suplier.
Menurutnya, keterlambatan pengiriman barang lebih dikarenakan penerima KPM berjumlah banyak dan ditambah harga barang saat ini mahal, sehingga sulit untuk mendapatkannya. “Untuk semua jenis barang kami pesan langsung ke Pak Nahwan pemilik CV Dwi Karya Makmur dan DSA Bandar Lampung, tidak melalui TKSK,” ujarnya.
Eka menambahkan, jumlah dana yang diterima KPM per bulan sebesar Rp200 ribu. Dari jumlah tersebut KPM mendapatkan barang berupa beras 10 kilogram, telur 15 butir, buah 0.5 kilogram, kacang seperempat kilogram, dan ayam satu ekor.
Saat ditanya kapan barang-barang itu akan dikirim oleh CV Dwi Karya, Eka mengaku belum tahu, “Tapi mudah-mudahan besok,” katanya.(*)[Zairi]