Jejamo.com, Bandar Lampung– Suhendri (20) warga Jalan H Sohari, RT 14, LK II, Kampung Sukamanjur, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, hanya bisa menahan sakit akibat tertimpa runtuhan tembok fondasi setinggi 3 meter.
Akibat tertimpa tembok fondasi tesebut, Suhendri mengalami luka lecet di bagian kedua kaki, tangan, kepala dan punggung.
Ia juga mendapat tujuh jahitan di tangan kanan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Husada, Bandar Lampung.
Suhendri menceritakan, peristiwa yang menimpanya terjadi saat dirinya ingin masuk ke dalam rumah.
Tiba-tiba tembok fondasi yang jaraknya sekitar tiga meteran dari kediamannya roboh dan menimpa dirinya dan rumahnya.
“Tadi malam itu saya baru selesai menguras air hujan yang baru masuk rumah. Nggak berselang lama tembok roboh dan runtuhannya menimpah saya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu, (29/12/2019).
Dirinya mengaku, saat tertimpa runtuhan tembok tidak ada yang menolongnya. Bahkan sempat berteriak meminta tolong tidak ada warga dan tetangga yang mendengarnya.
“Saya teriak-teriak minta tolong tapi nggak ada dengar. Waktu kejadian itu juga ibu saya lagi di rumah bibi di sebelah rumah. Akhirnya saya bisa bangun sendiri kelurahan dari runtuhan tembok,” kata dia.
Sebelum menyelamatkan diri, lanjutnya, dirinya sempat tenggelam karena derasnya air yang masuk kedalam rumah.
“Saya itu teriak-teriak minta tolong kondisinya sambil tenggelam. Beruntung saya bisa selamat,” paparnya.
Dia menambahkan, ketika bisa selamat dari runtuhan tembok untuk, pada malam itu juga warga membawanya ke Rumah Sakit Graha Husada guna menjalani perawatan.
“Alhamdulillah saya bisa selamat walaupun tangan kanan saya harus alami tujuh jahitan, kaki dan punggung saya hanya lecet,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bandar Lampung pada Sabtu malam, (28/12/2019), menyebabkan tembok fondasi setinggi 3 meter milik Pabrik Kedalai di Jalan H Sohari, RT 14, LK II, Kampung Sukamanjur, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, menimpa dua rumah warga. [Andi Apriyadi].
