Jejamo.com, Pringsewu – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu membuka webinar bisnis ekonomi syariah, kegiatan tersebut merupakan salah satu visi dan misi pemkab demi mewujudkan Kabupaten Pringsewu unggul, dinamis, dan agamis.
Kegiatan yang dilakukan secara virtual tersebut mengundang sejumlah narasumber akademisi dan praktisi ekonomi syariah, salah satunya adalah Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Kamis, 9/9/2021.
“Hari ini dalam webinar, terdapat 278 peserta yang hadir secara virtual, selain menjadikan Pringsewu unggul, dinamis dan agamis, kami juga berupaya membawa Kabupaten Pringsewu memiliki daya saing dengan kabupaten/kota lain, serta berupaya menyejahterakan masyarakat, dengan selalu bekerja dan berikhtiar untuk mewujudkan itu,” ujar Bupati Pringsewu Sujadi Saddat.
Sujadi juga menyampaikan, dirinya berharap usai kunjungan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu, Pringsewu dapat mewujudkan ekonomi syariah di Bumi Jejama Secancanan.
Setelah di Kabupaten Pringsewu terdapat Bank Syari’ah, berikutnya juga akan didorong untuk membangkitkan pasar berbasis syariah, hotel syariah, wisata syariah, dan lainnya.
“Kami mengingatkan bahwa, penerapan sistem syariah tidak akan berjalan, jika individu-individu muslimnya tidak paham dengan makna syariah itu sendiri. Maka dari itu, pentingnya ber-tholabul ilmi, karena syariah pada dasarnya adalah penguatan terhadap agama itu sendiri dan bukan malah untuk bercerai-berai,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu Dr. Fauzi dalam webinar menyampaikan, dalam berbisnis haruslah ada kejelasan. Karena bisnis sesuai artinya adalah mengelola harta benda guna memperoleh keuntungan.
“Konsep bisnis syariah saat ini telah menjadi unggulan dan menjadi pilihan. Bahkan, konsep ini juga sudah mulai dipikirkan dan dilakukan oleh mereka yang nonmuslim. Contohnya setiap barang dan makanan yang dijual terdapat label halal. Itu juga salah satu contoh dari konsep syariah,” jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa skonomi syariah itu bukan hanya perbankan, tetapi juga yang lainnya. “Perlu dicatat bahwa Islam tidak melarang bank, melainkan riba yang dilarang. Saya juga berharap bahwa ekonomi syariah akan dapat terwujud, jika ada keterlibatan dan dukungan dari semua pihak, serta segenap potensi yang ada,” tandasnya.(*)