Jejamo.com, Kota Metro – Seorang warga Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro yang melakoni usaha sebagai peternak kelinci berhasil meraup penghasilan puluhan juta rupiah di masa pandemi Covid-19. Semua dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit di halaman rumah.
Nurbanianto (29) namanya. Berkat keyakinan, kesabaran dan kerja kerasnya, usaha yang berawal dari hobi itu akhirnya bisa menghasilkan pundi rupiah. Bermodal uang Rp500 ribu, Bani sapaan Nurbanianto, bisa terus membiakkan kelinci hingga saat ini.
“Uang itu saya pakai untuk modal. Dapat kelinci 200 pasang dan sejumlah bahan untuk membuat kandang ternak kelinci sederhana, terbuat dari bambu dan kawat. Alhamdulillah usaha ternak itu berkembang dan bisa bertahan sampai saat ini,” ujarnya.
Kelinci-kelinci yang diternak oleh Bani terlihat lincah bermain, makan dan bertumbuh kembang di dalam kandang seluas 160 cm² yang didirikannya di lahan yang hanya berukuran 3 x 7 meter.
Berbagai jenis kelinci dipelihara oleh Bani. Seperti kelinci jenis Anggora, Rex, Himalaya, Dutch, Lop, Satin, Lion, Polish, Dwarf, Tan, Holland Hop, Mini Satin, Lionhead, Minilop, dan Jersey Wooly. “Kalau di sini, kelinci hias paling diminati itu yang jenis Rex atau bulu karpet, karena selain motifnya bagus, harganya juga cukup murah dibanding jenis kelinci hias lainnya. Nah, kalau yang biasa untuk dikonsumsi itu yang jenis kampung atau lokal. Murah juga itu harganya,” jelasnya.
Keuntungan usaha ternak kelinci tersebut digunakannya untuk menabung hingga mendirikan Bana Rabbit Shop, toko yang digunakannya sebagai tempat untuk menjual berbagai jenis pakan kelinci, kandang kelinci hias, dan berbagai peralatan ternak lainnya. Lokasi di Jalan Raya Stadion 24B, Kelurahan Tejoagung, Metro Timur.
Diakuinya, masa pendemi Covid-19 yang cukup lama melanda amat berdampak terhadap usaha yang dilakoninya selama empat tahun terakhir itu.
“Dulu saya pernah untung cukup besar, satu bulan sekitar Rp10 juta. Tapi di masa pandemi ini, penghasilan saya menurun hingga 70 persen. Pernah saya hanya dapat Rp3 juta dalam satu bulan. Tapi ya mau bagaimana lagi. Memang begitu keadaannya. Tetap disyukuri saja dan harus tetap dijalani, apalagi ini satu-satunya sumber penghasilan saya,” tambah Bani.
Dia berharap, ke depan, situasi segera membaik dan pandemi segera berakhir, agar usahanya dapat kembali berkembang.(*)[Abid Bisara]