Jejamo.com, Bandar Lampung – Sejak beberapa tahun lalu, Sulmin warga Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung didiagnosa menderita diabetes.
Ia mengatakan dahulu memang sering mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula. Termasuk minum-minuman bersoda.
Maklum, sejak lama ia bekerja di Pelayaran. Diabetes itu dijadikannya sarana pengingat untuk memperhatikan kesehatan. Sulmin belum sampai pada stadium yang mengkhawatirkan.
Jika luka masih mudah mengering, tidak seperti sebagian penderita lainnya yang sulit kering jika terkena luka. Karena itu ia tidak boleh lagi sembarangan dalam mengkonsumsi makanan, apalagi yang mengandung kadar gula tinggi.
Asupan nasi pun dibatasi. Lebih banyak mengonsumsi pengganti nasi, seperti gandum, nasi merah, kacang-kacangan dll. Kini ia berusaha menjalani pola hidup sehat. Makanan yang mengandung banyak gula dihindari sebisa mungkin.
Kakek dari enam cucu itu setiap bulan rajin memeriksakan kadar gula darahnya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Syukurnya, penyakit diabetes yang ia derita tidak berpengaruh banyak terhadap aktivitasnya sehari-hari.
Aktivitasnya yang banyak bergerak juga membuatnya tetap sehat. Ia bersyukur selama memeriksakan kesehatan dan mendapat obat rekomendasi dokter, tak pernah ia membayar.
Dengan JKN-KIS, ia bisa tenang berobat ketika sakit tanpa memikirkan biayanya. Sulmin menjadi peserta JKN-KIS dari segmen Bukan Pekerja dari istrinya yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Sulmin, manfaat JKN-KIS sungguh sungguh tidak terkira. Pernah dahulu saat sakit mendadak tengah malam, ia langsung dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat dari rumahnya.
Dua tahun yang lalu juga Ia terkena malaria. Dengan JKN-KIS, Sulmin dirawat di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai. Pelayanan yang baik dari BPJS Kesehatan maupun tenaga medis di rumah sakit membuat dirinya lekas sembuh.
“Alhamdulillah JKN-KIS ini bermanfaat sekali,” kata dia, Senin, 20/5/2019.
Bahkan belum lama ini ia terkena gangguan lambung yang membuat puasanya selama dua hari tidak bisa dilaksanakan. Saat menggigil dan diare, Ia dibawa sang anak ke rumah sakit Graha Husada.
Ia pun memperoleh layanan yang baik tanpa di beda-bedakan. Sekali lagi, Ia merasakan manfaat JKN-KIS.
“Semoga program JKN-KIS ini dipertahankan, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Sulmin. [Widyaningrum]