Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Suryani Perempuan Cantik Penjual Bunga Flanel Tugu Juang Bandar Lampung

Suryani. |Amri Waluyo Mukti/Jejamo.com
Suryani. |Amri Waluyo Mukti/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Perempuan yang berdiri dengan senyuman manis itu menarik pengunjung untuk membeli barang jualannya. Dengan parasnya yang cantik, perempuan berusia 25 tahun itu menawarkan bunga flanel buatannya kepada para pengunjung.

Panggil saja dia Suryani, yang bekerja sebagai pembuat bunga flanel. Suryani biasa menjual produk bunga flanelnya di tempat anak muda nongkrong seperti di Tugu Juang.

“Awalnya sih cuma iseng-iseng buat tempat tisu pake kain flanel untuk dipakai  sendiri. Kebetulan ada saudara yang  jualan bucket flanel tapi dia ngambil sama bosnya. Sampai dia nanya saya bisa buat bunga dari flanel, ya saya bilang bisa. Nyoba dengan modal Rp200 ribu cuman dapet 3 bucket dan besoknya disuruh lagi sampai sekarang,” kata Suryani kepada jejamo.com, Minggu, 4/12/2016.

Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat bunga flanel di antaranya kain flanel, kertas tisu, koran, corong minyak, lem tembak, pita, dan gunting.

Bahannya mudah didapat, hanya butuh keterampilan dan ketekunan untuk membuatnya.

Untuk pemasarannya, Suryani menggunakan sistem penjualan  langsung kepada pembeli dan dengan bantuan media sosial. Saat ini dia masih memfokuskan pada penjualan secara langsung kepada pembeli.

Harga yang ia patok untuk bunga flanel ini bervariasi, mulai Rp25 ribu untuk yang kecil, Rp55 ribu untuk yang ukuran sedang, dan Rp100 ribu untuk ukuran besar.

Malam  tadi, Suryani berangkat menjual bunga flanelnya di Tugu Juang bersama dengan teman-temanya. Sesampainya di Tugu Juang banyak pengunjung yang datang untuk membeli. Ada pula yang sekadar melihat-lihat saja.

Sepasang remaja menghampiri lapaknya dan bertanya harganya.

“Yang ini saja Mas yang besar. Harganya juga murah kok cuma Rp100 ribu,” kata Suryani.

Itu adalah pelanggan pertama pada malam itu.

”Alhamdulillah sebagai penglaris,”ucap Suryani.

Tidak hanya menjual bunga flanel yang sudah jadi, ia juga bisa membuat motif sesuai dengan pesanan pelanggan.

“Omzet yang bisa saya dapat dari penjualan bunga flanel ini kurang lebih mencapai Rp4 jutaan per bulan,” ujar Suryani.

Dalam dunia perbisnisan, pasti ada kendala atau masalah yang dihadapi, termasuk dalam penjualan bunga flanel ini. Suryani mengaku, kendala yang dia hadapi saat ini adalah dalam pemasarannya yang kurang. Itu disebabkan banyak yang menjual bunga dari kain  flanel.

Ditambah  lagi, sekarang ini banyak orang lebih memilih bunga asli daripada bunga flanel.

Dalam  sehari, dia bisa menjual kira-kira 5-7 bucket bunga flanel, bergantung pada pesanan.

”Ya tergantung sih, kalau ramai ya bisa 5-7 bucket dalam sehari. Kadang dalam sehari juga tidak satu pun yang terjual karena banyak saingan,” kata Suryani.

Dia senang dengan pekerjaannya saat ini karena pekerjaan ini mengasah kreativitasnya. Dia sangat bersyukur dengan pekerjaannya dan belum berpikir beralih profesi.

”Saya senang dengan pekerjaan ini. Bersyukur saja dengan apa yang sudah diberikan Yang Kuasa,” pungkasnya.(*)

Laporan Amri Waluyo Mukti, Kontributor Jejamo.com

Populer Minggu Ini