Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Sutiyoso: Indonesia Siaga Satu Ancaman Teroris

Kepala BIN Sutiyoso
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso | Tempo.co

Jejamo.com – Penangkapan sembilan orang terduga teroris di beberapa daerah sejak tiga hari lalu berbuntut panjang. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengumumkan bahwa Indonesia sedang dalam situasi siaga satu terhadap ancaman teroris.

 

“Ya (siaga satu). Begitu juga yang di luar negeri, sudah saya kumpulkan hari ini, makanya saya harus kembali ke kantor untuk memberi pengarahan kepada mereka,” kata Sutiyoso di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Seperti dikutip Tempo.co, Senin, 21/12/2015.

 

Pihak Kepolisian Indonesia juga sebelumnya telah menerima informasi akan adanya serangan teror pada Desember ini. Informasi ini juga dibenarkan oleh Biro Penyelidik Amerika Serikat (FBI) dan pihak keamanan Singapura.

 

Untuk itu menurut Sutiyoso, pihak BIN telah menyiagakan semua anggota di Indonesia. “Belajar dari pengalaman di Paris, pokoknya tingkatkan kewaspadaan, ke aparat saya seperti itu,” terangnya.

 

Sementara itu, Kepala Kepolisisan Indonesia Jenderal Badrodin Haiti juga mengatakan hal yang sama. “Kami lakukan langkah preventif siaga satu, kami tempatkan personel terbuka-tertutup di seluruh tempat yang bisa jadi ancaman terorisme,” katanya.

 

Badrodin juga menjelaskan bahwa target utama teroris saat ini adalah polisi dan warga Syiah. “Sasaran itu, pejabat kepolisian dan eks anggota Densus 88. Kedua, kantor-kantor kepolisian. Ketiga, kelompok tertentu yang ditegaskan itu Syiah,” terangnya.

 

Sutiyoso juga mengimbau masyarakat turut berperan aktif dalam aksi pencegahan ini. “Kembali, kuncinya pada masyarakat. Kalau ada yang aneh atau tak lazim, harus cepat lapor kepada kami,” jelasnya.

 

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah orang yang diduga akan menjalankan aksi teror di sejumlah kota sepanjang akhir pekan lalu. Polri mengatakan bahwa para terduga teroris tersebut berencana menebarkan teror pada Natal dan tahun baru.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini